News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Blinken Khawatir Rusia dan Belarus Lanjutkan Latihan Militer di Tengah Ketegangan Ukraina

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta pada 13 Desember 2021. (Photo by OLIVIER DOULIERY / POOL / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Neger Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengaku khawatir dengan kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina.

Kecemasan Blinken dipicu oleh pengumuman Kementerian Pertahanan Belarusia yang mengatakan Rusia akan memperpanjang latihan militer di perbatasan Ukraina, yang dijadwalkan berakhir pada Minggu (20/2/2022).

Dikutip dari Al Jazeera, Kementerian Pertahanan mengatakan keputusan itu diambil karena aktivitas militer di dekat perbatasan Rusia dan Belarusia serta situasi di wilayah Donbas, Ukraina timur.

Penembakan sporadis melintasi garis yang memisahkan pasukan pemerintah Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di wilayah itu meningkat tajam pekan lalu dan berlanjut pada Minggu.

Baca juga: Bahas Krisis Ukraina, Joe Biden dan Vladimir Putin Sepakat Gelar KTT

Baca juga: Berita Foto : Separatis Pro Rusia Evakuasi Penduduk dari Ukraina Timur

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta pada 13 Desember 2021. (Photo by OLIVIER DOULIERY / POOL / AFP) (AFP/OLIVIER DOULIERY)

Berbicara kepada CNN, Blinken mengatakan semua tanda menunjukkan Rusia akan menyerang.

Rusia telah berulang kali membantah rencana tersebut.

“Semua yang kami lihat menunjukkan bahwa ini sangat serius, bahwa kami berada di ambang invasi,” kata Blinken.

Dia menambahkan bahwa Barat sama-sama siap jika Moskow menyerang.

“Sampai tank benar-benar meluncur, dan pesawat terbang, kami akan menggunakan setiap kesempatan dan setiap menit kami harus melihat apakah diplomasi masih dapat menghalangi Presiden Putin untuk melanjutkan ini.”

Baca juga: Berbincang dengan Macron, Boris Johnson: Putin Siap Bahas Solusi Diplomatik Soal Krisis Ukraina

Baca juga: Konflik Ukraina, Desa di Donetsk Dibiarkan Tanpa Listrik, Stasiun Pompa Utama Penyuplai Air Rusak

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan darurat video Dewan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang berfokus pada situasi di Kazakhstan setelah protes keras, di kediaman negara bagian Novo-Ogaryovo, di luar Moskow, Senin (10/1/2022). (Alexey NIKOLSKY / SPUTNIK / AFP) (AFP/ALEXEY NIKOLSKY)

Putin dan mitranya dari Prancis, Emmanuel Macron, selama perbincangan telepon mengatakan sepakat tentang perlunya solusi diplomatik untuk krisis di Ukraina timur, kata kedua pemerintah.

Seorang penasihat Presiden Prancis mengatakan keduanya sepakat bahwa pertemuan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), dengan perwakilan dari Ukraina dan Rusia, harus diadakan pada hari Senin.

Sesi OSCE yang luar biasa

Polandia, saat ini menjadi ketua OSCE, mengatakan bahwa atas permintaan Ukraina, pihaknya mengadakan sesi dewan luar biasa, yang didedikasikan untuk mencegah konflik bersenjata, pada hari Senin.

Belarusia tidak mengatakan berapa lama pasukan Rusia di Belarus—yang diperkirakan oleh NATO berjumlah 30.000—akan tetap berada di negara itu, yang terletak di utara Ukraina.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini