News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Invasi Dimulai, Boris Johnson akan Jatuhkan Sanksi agar Putin Sadar Telah Memicu Perang Besar

Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Boris Johnson dan Vladimir Putin

Inggris telah mengancam akan memotong akses perusahaan Rusia ke dolar AS dan pound Inggris.

Menghalangi mereka dari peningkatan modal di London dan untuk mengekspos apa yang disebut Johnson sebagai "boneka Rusia" dari properti dan kepemilikan perusahaan.

Inggris belum menjelaskan siapa yang akan terkena sanksi ekonomi ini.

Tetapi, Inggris telah berjanji tidak akan ada tempat bagi oligarki Rusia untuk bersembunyi.

Menurut Johnson, target dapat mencakup bank-bank Rusia.

Ratusan miliar dolar telah mengalir ke London dan wilayah luar negeri Inggris dari Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Dan London telah menjadi kota pilihan Barat bagi Rusia yang sangat kaya dan bekas republik Soviet lainnya.

Johnson berharap, Putin akan menyadari bahwa dia telah "sangat salah perhitungan" karena melakukan invasi ke Ukraina.

Baca juga: Jerman Setop Persetujuan Pipa Gas Nord Stream 2, Buntut Rusia Kerahkan Pasukan ke Ukraina

Namun ia juga menambahkan bahwa Moskow tampaknya bertekad untuk melakukan invasi skala penuh terhadap bekas tetangga Sovietnya.

"Saya pikir tragedi situasi saat ini adalah bahwa Presiden Putin telah mengelilingi dirinya dengan penasihat yang berpikiran sama yang mengatakan kepadanya bahwa Ukraina bukanlah negara yang tepat."

"Dan saya pikir dia akan menemukan bahwa dia telah salah perhitungan," kata Johnson.

Invasi Rusia ke Ukraina telah menciptakan situasi yang sama buruknya dengan krisis rudal Kuba tahun 1962, ketika konfrontasi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet membawa dunia ke ambang perang nuklir, kata menteri kesehatan Johnson.

Krisis rudal Kuba meletus pada tahun 1962 ketika Uni Soviet menanggapi penyebaran rudal AS di Turki dengan mengirimkan rudal balistik ke Kuba.

Johnson berharap, dengan sanksi itu akan memukul ekonomi Rusia dengan keras.

"Mereka akan menyerang Rusia dengan sangat keras, dan masih banyak lagi yang akan kami lakukan jika terjadi invasi," kata Johnson.

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini