Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan kondisi itu dapat "menyebabkan kematian hanya dalam beberapa jam".
Selama dirawat di rumah sakit, kondisi remaja memburuk dan dia mengalami nekrosis, kematian jaringan dan sel.
Di titik itu, dokter harus mengamputasi kaki dan jarinya, menurut laporan tersebut.
Pasien juga membutuhkan alat pacu jantung selama 13 hari untuk mengobati disfungsi jantungnya.
Baca: Makanan dan Minuman yang Bisa Dikonsumsi saat Alami Keracunan Makanan, di Antaranya Air Kelapa
Baca: Jangan Anggap Remeh! Kentang dengan Ciri-ciri Ini Ternyata Mengandung Racun!
Tim medis mengetahui bahwa meskipun mahasiswa Massachusetts itu telah menerima dosis pertama vaksin meningokokus, dia tidak pernah menerima booster yang direkomendasikan.
Teman sekamarnya juga memakan sisa makanan dan muntah, tetapi tidak memiliki reaksi yang mengancam jiwa.
Para ahli telah memperingatkan bahaya menyimpan sisa nasi secara tidak benar.
Makanan seperti nasi dan pasta mengandung bakteri yang disebut Bacillus cereus.
Bakteri itu menghasilkan racun ketika dipanaskan atau dibiarkan terlalu lama, menurut CDC.
Pada 2008, seorang remaja meninggal dalam tidurnya setelah makan sisa pasta yang tidak didinginkan semalaman.
Kasus itu dilaporkan dalam Journal of Clinical Microbiology.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)