TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di wilayah Donbas, Ukraina timur.
Sementara, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengklaim Putin belum menjawab undangannya untuk mengadakan pembicaraan.
Di sisi lain, kekuatan Barat, Joe Biden mengecam serangan yang disebutnya tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan di Ukraina.
Biden berjanji dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina, Ini Pengaruhnya Terhadap Indonesia
Baca juga: Update Invasi Rusia di Ukraina: Tentara dan Kendaraan Militer Masuk Lewat Belarusia, Warga Mengungsi
Berikut ini Tribunnews rangkum pembaruan konflik Rusia vs Ukraina dari berbagai sumber.
Dilansir Al Jazeera, pasukan Rusia dilaporkan menyerang Ukraina dari Belarus dan Moskow.
Dengan dukungan Belarus pasukan Moskow bergerak pukul 05.00 waktu setempat, kata Dinas Penjaga Perbatasan Ukraina.
Badan itu mengatakan serangan juga diluncurkan dari Krimea.
Menteri Pertahanna Ukraina mengatakan bahwa unit Ukraina, pusat kendali militer dan lapangan terbang di timur negara itu berada di bawah serangan intensif Rusia.
Zelenskyy menyebut Rusia menyerang insfrastruktur militer Ukraina dan penjaga perbatasannya.
Dia mendesak warga untuk tidak panik dan bersumpah untuk menang.
Dalam pesan video yang diposting di Facebook, Zelenskyy juga mendeklarasikan darurat militer di seluruh negeri.
Baca juga: Ledakan Terdengar di Kyiv Usai Presiden Rusia Vladimir Putin Umumkan Operasi Militer di Ukraina
Baca juga: BREAKING NEWS Harga Minyak Terkerek di Atas 100 Dolar AS oleh Operasi Militer Rusia ke Ukraina
Koresponden BBC Kyiv James Waterhouse mengatakan seorang pejabat pemerintah Ukraina telah memberikan indikasi luasnya aksi militer Rusia sejauh ini.
Diwartakan BBC, pejabat itu mengatakan telah terjadi serangan rudal jelajah yang diluncurkan pagi ini di Kyiv, serta pergerakan pasukan di Odessa di selatan negara itu.
Pasukan juga telah melintasi perbatasan di Kharkiv, sekitar 25 mil dari perbatasan Rusia, kata pejabat itu.
Tanda-tanda awal menurut saksi dan pejabat pemerintah adalah bahwa ini adalah sesuatu yang berskala cukup besar, kata Waterhouse.
Ada juga beberapa laporan dari media lokal mengutip Kementerian Dalam Negeri Ukraina yang mengatakan beberapa serangan rudal telah menyerang pusat komando rudal militer Ukraina dan markas militer di Kyiv.
Kementerian pertahanan Rusia membantah menyerang kota-kota Ukraina - mengatakan pihaknya menargetkan infrastruktur militer, pertahanan udara dan angkatan udara dengan "senjata presisi tinggi".
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani