Berbicara dalam bahasa Rusia, Presiden Volodymyr Zelensky memberikan pidato emosional pada Kamis (24/2/2022) pagi.
Ia menginginkan perdamaian peduh, tetapi jika diserang, Ukraina akan membela diri.
"Rakyat Ukraina dan pemerintah Ukraina menginginkan perdamaian,” katanya.
"Tetapi jika kami diserang, jika kami menghadapi upaya untuk mengambil negara kami, kebebasan kami, kehidupan kami dan kehidupan anak-anak kami, kami akan membela diri."
"Ketika Anda menyerang kami, Anda akan melihat wajah kami, bukan punggung kami," ujarnya.
Baca juga: Jika Rusia Hentikan Pemasokan Gas, Bisakah Eropa Beralih ke LNG?
Zelensky mengaku sudah meminta telepon dengan Putin pada Rabu malam tetapi Kremlin tidak menanggapi.
Sebelumnya pada Rabu, Ukraina memberlakukan keadaan darurat nasional.
Keadaan yang memungkinkan pihak berwenang untuk memberlakukan pembatasan pergerakan, memblokir demonstrasi dan melarang partai dan organisasi politik.
3. Tindakan yang Diambil PBB
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan pertemuan darurat di Ukraina pada Rabu malam.
Pertemuan yang hanya dua hari setelah sesi darurat lainnya.
Namun, dalam pertemuan itu tidak terlihat dukungan bagi keputusan Rusia untuk mengakui dua wilayah pemberontak Ukraina sebagai wilayah independen dan memerintahkan pasukan Rusia di sana untuk penjaga perdamaian.
"Jika memang operasi sedang dipersiapkan, saya hanya memiliki satu hal untuk dikatakan dari lubuk hati saya: Presiden Putin, hentikan pasukan Anda dari menyerang Ukraina."
"Beri kesempatan damai. Terlalu banyak orang yang telah meninggal," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Baca juga: Ukraina Umumkan Keadaan Darurat dan Siapkan Pasukan Cadangan, Rusia Dikenai Sanksi Baru