Mereka mencoba mematikan sistem pengaturan daya reaktor dan sistem keselamatan daruratnya.
Setelah itu, para teknisi mereka menarik sebagian besar batang kendali dari inti reaktor sambil membiarkan reaktor terus berjalan dengan daya 7 persen.
Pada pukul 1.23 pagi dini hari pada 26 April reaksi berantai di inti reaktor menjadi tidak terkendali. Setelah itu, terjadi lonjakan energi secara tiba-tiba dan tak diduga.
Beberapa ledakan memicu bola api besar dan meledakkan baja berat dan tutup beton reaktor.
Ketika para teknisi mencoba mematikannya secara darurat, terjadi lonjakan daya sangat tinggi yang menyebabkan tangki reaktor pecah diikuti serangkaian ledakan.
Kejadian ini melepaskan moderator neutron grafit di reaktor ke udara lalu terjadi kebakaran selama sepekan penuh.
Kebakaran melepaskan debu radioaktif ke atmosfer secara meluas, hingga ke wilayah Pripyat.
Dampak Bencana Chernobyl
Debu radioaktif kemudian tersebar ke kawasan Uni Soviet bagian barat dan Eropa.
Pada 27 April 1986, 30.000 penduduk Pryp'yat mulai dievakuasi. Uni Soviet mencoba menutup-nutupi kecelakaan itu.
Namun, pada 28 April 1986 stasiun pemantau Swedia melaporkan tingginya tingkat radioaktivitas yang dibawa angin dan mendesak penjelasan.
Setelah didesak, Pemerintah Uni Soviet baru mengakui telah terjadi kecelakaan di Chernobyl.
Rusia Kuasai Bandara Militer di pinggir Ibu Kota Kiev
Rusia terus merangsek ke dalam teritorial Ukraina setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di wilayah Ukraina Timur.