Hal itu memicu kekhawatiran bahwa Kuba dapat memihak Rusia dengan mengizinkan Rusia mengerahkan pasukan untuk mengancam AS jika ketegangan atas Ukraina terus meningkat.
Wakil Menteri Luar Negeri Moskow Sergei Ryabkov mengatakan kepada jaringan televisi Rusia RTVI bahwa dia tidak dapat mengkonfirmasi atau menyangkal kemungkinan Rusia mengirim aset militer ke Kuba jika AS dan sekutunya gagal mengindahkan tuntutan Moskow.
Pemberontak Separatis
Ukraina pernah menjadi anggota Uni Soviet hingga tahun 1991, sebelum memperoleh kemerdekaan dari pemerintahan Moskow.
Sebagian besar orang Ukraina mendukung demokrasi dan melihat Eropa sebagai lawan dari Rusia.
Tapi ada pula faksi pro-Eropa dan pro-Rusia di Ukraina sejak negara itu meninggalkan Uni Soviet.
Kelompok anti-pemerintah pro-Rusia di Ukraina kemungkinan akan mendukung Rusia seperti yang mereka lakukan ketika Presiden Putin mencaplok semenanjung Krimea pada tahun 2014.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)