News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

UPDATE: WNI di Ukraina 153 Orang, 82 di Antaranya Kini Tinggal Sementara di KBRI Kiev

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang mengantre untuk mendonorkan darah bagi tentara di Pusat Layanan Darah di kota Lviv, Ukraina barat pada 25 Februari 2022. - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan penyerang menargetkan warga sipil dan ledakan terdengar di ibu kota yang terkepung. Ledakan menjelang fajar di Kyiv memicu hari kedua kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh dan serangan udara pada Kamis yang dengan cepat merenggut puluhan nyawa dan menelantarkan sedikitnya 100.000 orang. (Photo by Yuriy Dyachyshyn / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemenlu RI) mencatat 153 warga negara Indonesia (WNI) ada di Ukraina setelah melakukan pendataan ulang sehubungan dengan status darurat yang diumumkan negara itu.

"Sejak awal kami melakukan komunikasi dengan warga negara kita, kita meminta WNI untuk segera lapor diri. Saat ini tercatat ada 153 orang yang tercatat dalam database terbaru yang dimiliki KBRI Kiev," kata Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha Kemenlu pada konferensi pers, Sabtu (27/2/2022).

Judha mengatakan Kota Kiev merupakan konsentrasi WNI terbanyak yang ada di Ukraina.

Sebanyak 82 WNI berlokasi di Kiev dan tinggal sementara KBRI.

Baca juga: Kemhan Rusia Tuding Nasionalis Ukraina Serang Starobelsk dengan Sistem Grad

Sebanyak 25 WNI ada di Odessa, 3 WNI ada di Lviv, 9 ada di Chernihiv, dan 4 di Kharkiv, sisanya masih tersebar di beberapa titik.

Judha mengatakan kondisi para WNI dalam keadaan aman, dan tinggal di beberapa rumah aman yang telah disiapkan KBRI.

"Konsentrasi WNI kita terbesar ada di Kiev dan Odessa, mayoritas mereka adalah pekerja migran yang bekerja di sektor manufaktur dan hospitality," kata Judha.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini