News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Indonesia Dorong Rusia-Ukraina Damai, Minta Negara Anggota PBB Perhatikan Kepentingan Kemanusiaan

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Arrmanatha Nasir atau akrab disapa Tata.

TRIBUNNEWS.COM - Republik Indonesia mendorong perdamaian antara Rusia dan ukraina yang tengah berkonflik.

Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Arrmanatha Nasir, mendorong negara anggota PBB untuk berkontribusi terhadap kepentingan kemanusiaan di Ukraina.

Hal itu diungkapkan Dubes Tata di sesi khusus darurat (emergency special session) PBB mengenai Ukraina, di Markas Besar PBB, New York (28/2/2022).

Tata mengungkapkan situasi di Ukraina telah mencederai tatanan perdamaian di Eropa Timur.

Ia juga menekankan aksi militer di Ukraina tidak dapat diterima.

Baca juga: Menteri Luar Negeri Ukraina: Amerika Serikat Tawarkan Bantuan untuk Lawan Rusia

"Aksi militer di Ukraina mempertaruhkan nyawa warga sipil dan mengancam perdamaian serta stabilitas regional dan global," ungkap Tata, dikutip dari laman Kemlu.

Serangan artileri Rusia menghantam wilayah Brovary dan Solomenka yang menyebabkan kerusakan masif dan sejum lah orang tewas, Senin kemarin (SKY via Express.co.uk)

Indonesia, ungkap Tata, mendorong agar perdamaian segera dikembalikan di Ukraina.

Indonesia mendorong semua pihak memastikan solusi damai melalui dialog dan diplomasi.

"Semua pihak harus menghormati tujuan dan prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah," tegas Tata.

Tata mengungkapkan masyarakat sipil akan menanggung dampak terbesar dalam situasi perang.

Baca juga: Rusia Dikabarkan Minta Ukraina Menyerah Tanpa Syarat, Pembicaraan Kedua Negara Disebut Makin Menjauh

Sehingga Tata menekankan dua hal.

Pertama, agar semua warga sipil yang membutuhkan dapat memperoleh akses bantuan kemanusiaan.

Kedua, agar masyarakat sipil yang ingin keluar dari Ukraina, diberikan safe passage atau perjalanan yang aman.

"Saya meminta semua pihak untuk memasikan safe passage kepada masyarakat sipil, terlebih adanya warga negara Indonesia di Ukraina dalam proses evakuasi," tegas Tata.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini