News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rentetan Proses dan Jalur Evakuasi 99 WNI Dari Ukraina Dalam 4 Gelombang

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengungsi dari Ukraina berbaris untuk masuk ke Polandia melalui penyeberangan perbatasan di Medyka, di Polandia timur pada 28 Februari 2022. - Secara keseluruhan, lebih dari setengah juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak penguasa era Soviet Moskow melancarkan invasi skala penuh pada 24 Februari, dengan lebih dari setengahnya melarikan diri ke negara tetangga Uni Eropa dan anggota NATO Polandia, PBB mengatakan pada 28 Februari 2022. (Photo by Wojtek RADWANSKI / AFP)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah membeberkan proses dan jalur evakuasi 99 warga negara Indonesia (WNI) dari kota-kota yang di Ukraina yang dilakukan sekiranya dalam 4 gelombang.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, situasi di Ukraina sampai saat ini masih sangat dinamis dan berubah dengan cepat dan sangat mempengaruhi upaya Pemerintah Indonesia untuk melakukan evakuasi WNI.

“Tentunya keselamatan WNI menjadi prioritas kita,” kata Retno pada konferensi pers tentang Perkembangan Evakuasi WNI dari Ukraina, Selasa (1/3/2022).

Evakuasi pertama dilakukan kepada 25 WNI yang dievakuasi melalui Odessa, yang sudah tiba di Bucharest pada 27 Februari 2022 lalu, pukul 16.30 waktu Bucharest.

WNI yang dievakuasi semuanya perempuan, dan 1 anak berumur sekitar 12 tahun.

Tim evakuasi kita bergerak dari Tulcea, perbatasan Rumania-Moldova pada Sabtu, 26 Februari, pukul 06.00 pagi dan akhirnya tiba kembali di Bucharest pada 27 Februari pukul 16.30 waktu setempat.

“Lama perjalanan secara total yang ditempuh tim evakuasi sekitar 35 jam dengan menggunakan bis. Di waktu normal kita mendapat informasi, lama perjalanan tidak lebih dari 10 jam,” kata Retno.

Retno mengatakan, tim evakuasi juga melewati 5 kali pemeriksaan dan cek point di wilayah Ukraina.

Baca juga: Cerita Menlu Retno Penyebab Evakuasi 59 WNI Dari Kota Kiev Sempat Tertunda

Di perbatasan terjadi antrian mobil lebih dari 10 km dan mobil yang antri telah berada di perbatasan selama 2 hari.

“Namun Alhamdulillah, evakuasi bisa menembus antrian sekitar 4.5 jam,” ujarnya.

Ada 1 orang WNI yang dites positif Covid-19 dalam evakuasi pertama, namun sudah mendapatkan penanganan.

Evakuasi kedua, dilakukan kepada 6 orang WNI dan 1 WNA yaitu suami dari WNI pada 27 Februari 2022 lalu yang juga telah berhasil diseberangkan, dievakuasi dari Lviv menuju Rzeszow, Polandia.

Adapun 6 WNI tersebut terdiri dari 2 perempuan dewasa, 3 anak-anak dan 1 bayi.

“Tim KBRI Warsawa berangkat dari safe house di Rzeszow pada pukul 07.30 pagi dan dapat tiba kembali dengan para evacuee WNI sekitar jam 20.45 malam hari,” kata Retno.

Retno mengatakan sebagaimana jalur perbatasan Rumania, jalur ini pun mengalami antrian yang sangat panjang, yaitu hingga 30 km khususnya di daerah perbatasan.

Saat ini, WNI dan WNA tersebut sudah berada di Rzeszow dalam kondisi sehat.

Ketiga, terdapat 4 WNI (2 pria dan 2 anak) dan 2 WNA (spouse WNI) yang juga telah dijemput oleh tim KBRI Warsawa dari Mc D Ternopil, Lviv (Ukraina) menuju Polandia, dengan jarak tempuh 150 km.

Mereka saat ini sudah tiba di safe house di Rzeszow, Polandia pada 28 Februari 2022 jam 19.40 waktu setempat.

Retno mengatakan rombongan sempat mengalami antri di perbatasan cek poin Polandia selama kurang lebih dari 2 jam sebelum akhirnya bisa masuk ke Polandia.

Evakuasi keempat, dilakukan pada rombongan terbesar yaitu 59 WNI dan 1 WNA yang dievakuasi dari Kiev dan telah berhasil kita seberangkan ke wilayah Moldova.

Saat ini rombongan dalam perjalanan menuju Rumania.

Evakuasi dari Kiev ini sebelumnya direncanakan dilakukan tanggal 27 Februari 2022 yaitu melewati kota Lviv menuju Polandia

Namun karena adanya kebijakan curfew dan beberapa tantangan infrastruktur jalan yang diakibatkan peperangan maka evakuasi terpaksa harus ditata ulang kembali.

“Saya sendiri terlibat langsung dalam penataan ulang jalur aman untuk evacuee dari Kiev,” kata Retno.

“Penetapan jalur yang kita ambil akhirnya kita lakukan setelah kita melakukan konsultasi compare notes dengan banyak pihak, termasuk komunikasi saya dengan beberapa Menteri Luar Negeri, termasuk atau khususnya Menteri Luar Negeri Turki dan India, yang mengalami situasi yang kurang lebih sama,” lanjutnya.

Evakuasi akhirnya dapat dilakukan pada tanggal 28 Februari dengan mengambil jalur selatan melalui kota Vinnytsia menuju Bucharest Romania via atau melalui Moldova.

Evakuasi menggunakan 12 mobil dengan banyak menggunakan jalur alternatif guna menghindari antrian dan macet di jalur utama.

Rombongan berangkat dari KBRI di Kyiv sekitar pukul 11.30 dan tiba di perbatasan Moldova pada pukul 22.00 atau sekitar pukul 03.00 dini hari 1 Maret waktu Jakarta.

“Sebelum rombongan berangkat dari Kiev saya sempat melakukan komunikasi per telepon dengan para evacuee dan semua perjalanan kita pantau dari dekat,” kata Retno.

Dengan telah menyeberangnya WNI tersebut, maka sebagian besar WNI sudah dapat dievakuasi keluar dari Ukraina.

Jumlah total yang telah berada di luar Ukraina adalah 99 WNI dan 5 WNA yang merupakan keluarga dari WNI.

Baca juga: Menggunakan Bus, 31 WNI Berhasil Dievakuasi dari Ukraina, Seluruhnya Dalam Kondisi Sehat 

Mereka sudah berada di dua titik aman, yaitu di Bucharest, Rumania dan di Rzeszow, Polandia.

“99 WNI sudah keluar dari Ukraina, sekali lagi, termasuk 5 WNI yang melakukan evakuasi mandiri. Dan saat ini rekan-rekan

Masih terdapat 4 WNI di Kharkiv dan 9 di Chernihiv, di sebelah utara Ukraina.

Retno mengatakan para WNI tersebut belum dapat dievakuasi mengingat pertempuran darat masih terus terjadi.

Pemerintah memastikan para WNI tersebut akan terus dipantau melalui KBRI Kiev dan KBRI Moskow dengan terus melakukan kontak.

Retno mengatakan berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, para WNI tersebut dalam kondisi sehat dan memiliki pasokan logistik yang cukup.

Selain itu, terdapat 24 WNI yang memilih untuk tetap tinggal di Ukraina karena alasan keluarga.

“Mereka menikah dengan Warga Negara Ukraina,” kata Retno.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini