TRIBUNNEWS.COM -- Pasukan Ukraina dikabarkan telah menembakkan rudal pasokan Inggris Storm Shadow ke wilayah Rusia pada Selasa (19/11/2024).
Ini adalah penyerangan Ukraina pertama kalinya ke bagian dalam Rusia dengan rudal buatan Inggris, setelah Amerika Serikat mencabut larangan penggunaan rudal jarak jauhnya ke Rusia.
Namun tidak ada informasi mengenai tembakan tersebut. Belum ada informasi ke mana target rudal ditembakkan dan keberhasilannya.
Sebelumnya Ukraina hanya menembakkan Storm Shadow hanya untuk bertahan dan menyerang ke wilayah-wilayah yang diklaim masih masuk wilayahnya seperti di Donbass dan Krimea.
Baca juga: Media Rusia Kabarkan Indonesia Telah Mendapatkan Undangan Bergabung BRICS
BBC melaporkan Menteri Pertahanan John Healey berbicara dengan mitranya dari Ukraina pada Selasa malam mengenai penembakan tersebut.
Namun pemerintah Inggris menolak berkomentar soal penyerangan tersebut.
Sebelumnya Ukraina telah menembakkan rudal ATACMS buatan AS ke wilayah Bryansk Rusia. Penyerangan tersebut telah dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Rusia mengklaim telah menembak jatuh lima ATCMS, sedangkan satu rudal lainnya jatuh karena rusak.
Meski Menhan Healey menolak berkomentar, namun di parlemen Inggris ia sempat mengatakan, "Tindakan Ukraina di medan perang berbicara sendiri."
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, juga tidak akan mengomentari penggunaan rudal yang dipasok Inggris atau apakah AS memberikan bantuan navigasi untuk penggunaannya. Ketika ditanya oleh BBC apakah Ukraina berkonsultasi dengan atau memberi tahu AS tentang penggunaan rudal yang disediakan oleh Inggris, Miller mengatakan bahwa dia tidak akan "berbicara secara terbuka tentang penggunaan senjata negara lain".