TRIBUNNEWS.COM -- Mantan Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Valery Zaluzhny mengatakan pasukan Ukraina yang bertempur melawan Rusia harus bersiap mati dan berani menyerahkan nyawanya demi negara.
Jenderal Zaluzhny yang kini menjabat sebagai Duta Besar Ukraina untuk Inggris mengatakan hal itu saat berpidato di depan ribuan prajurit Ukraina yang sedang menjalani pelatihan militer di Inggris, Selasa (19/11/2024).
Ia memberikan semangat kepada para tentara mobilisasi tersebut agar mereka rela berjuang demi negara.
Baca juga: AS Tutup Kedutaan Besar di Kiev Seusai Ukraina Pakai ATACMS, Serangan Balasan Rusia Skala Besar
Selain siap mati, Zaluzhny juga wanti-wanti mengatakan bahwa tentara Ukraina harus berani membunuh lawan tanpa berpikir dua kali.
"Ingatlah bahwa perang menjadi semakin kejam setiap hari. Hampir tidak ada peluang untuk bertahan hidup. Belajarlah untuk tidak takut mati," Zaluzhny memperingatkan para peserta pelatihan seperti dikutp dari The Sun.
Kepada para prajurit Ukraina, jenderal bintan empat itu meminta agar mereka terus mengembangkan persahabatan militer saling menjaga dengan teman seperjuangan dan menjadi saudara di garis depan.
"Tidaklah cukup untuk menyelamatkan diri sendiri dan teman Anda, saudara Anda. Kalian masih harus menyelesaikan tugas. Untuk melakukan ini, Anda harus membunuh. Membunuh tanpa ragu-ragu,” tegasnya.
“Cintailah satu sama lain dan ingatlah Ukraina. Jika Anda pergi, mungkin orang lain akan menggantikan Anda, tetapi Ukraina akan tetap lestari,” Zaluzhny menambahkan.
Zaluzhny berpendapat pada saat itu bahwa konflik telah mencapai jalan buntu dan pasukan Ukraina harus bertahan. Sejak saat itu, keseimbangan telah berpihak pada Rusia, yang pasukannya telah membuat kemajuan signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Respons Prajurit Ukraina atas Penggunaan Rudal ATACMS untuk Serang Wilayah Rusia: Terlambat
Lebih dari 50.000 prajurit Ukraina telah dilatih di Inggris untuk berperang melawan Rusia.
Inggris merupakan salah satu negara yang sangat kuat membela Ukraina. Selain memberikan dana yang sangat besar, London juga melatih pasukan Ukraina untuk berperang.
Inggris telah membuka pelatihan bagi prajurit Ukraina yang disebut sebagai Operasi Interflex sejak 2022 lalu dan telah menghasilkan lebih dari 50.000 pejuang Ukraina.
Kyiv Independent menyebutkan, selain pasukan Ukraina, sejumlah relawan dari negara lain juga bergabung dalam pelatihan untuk berperang bagi Kiev.