TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1002 pada Kamis (21/11/2024).
Pada pukul 1.00 waktu setempat, pasukan Ukraina telah maju di wilayah Kursk, di Kurakhovo dan pemukiman sekitarnya, seperti diberitakan Telegraph.
Zelensky: Ukraina Bisa Rebut Kembali Krimea melalui Jalur Diplomatik
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan Ukraina dapat mengambil kembali Krimea, wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia pada tahun 2014, melalui cara diplomatik.
"Kami tidak dapat menghabiskan puluhan, ribuan rakyat kami sehingga mereka binasa demi Krimea kembali... kami memahami bahwa Krimea dapat dibawa kembali secara diplomatik," kata Zelensky kepada Fox News, Rabu (20/11/2024).
"Saya telah menyebutkan bahwa kami siap untuk membawa kembali Krimea secara diplomatik," kata Zelensky.
Zelensky Tidak akan Serahkan Wilayah Ukraina ke Rusia
Ketika ditanya oleh Fox News apakah Ukraina akan menyerahkan wilayahnya demi perdamaian, Zelensky mengatakan tidak akan melakukannya.
"Kami tidak dapat secara hukum mengakui wilayah Ukraina yang diduduki sebagai wilayah Rusia. Itu tentang wilayah-wilayah tersebut... yang diduduki Putin sebelum invasi skala penuh, sejak 2014," kata Zelensky.
"Secara hukum, kami tidak mengakui hal itu, kami tidak mengadopsi hal itu," lanjutnya.
"Di sisi lain, kami memahami bahwa sejauh ini, kami tidak memiliki kekuatan sebesar itu; dengan senjata di tangan kami, kami dapat mendorong Putin kembali ke garis (perbatasan Ukraina) tahun 1991," jelasnya.
Baca juga: Biden Akan Kirim Hadiah Ranjau Anti-personel ke Ukraina, Klaim Bisa Melumpuhkan Pertahanan Musuh
Ukraina: Rusia Sebar Informasi Serangan Udara Palsu
Direktorat Intelijen Utama Ukraina mengatakan Rusia melancarkan serangan informasi-psikologis besar-besaran terhadap Ukraina dengan menyebarkan peringatan palsu.
Informasi itu disebut berasal dari intelijen militer Ukraina tentang serangan udara massal yang akan segera terjadi setelah beberapa kedutaan asing di Kyiv tutup selama sehari dengan alasan potensial serangan.
"Pesan ini palsu, berisi kesalahan tata bahasa yang khas dari operasi informasi dan psikologis Rusia," kata Kementerian Luar Negeri Ukraina.
"Kami mengingatkan Anda bahwa ancaman serangan oleh negara agresor sayangnya telah menjadi kenyataan sehari-hari bagi warga Ukraina selama lebih dari 1.000 hari," lanjutnya, seperti diberitakan The Guardian.
Pertama Kali, Ukraina Tembakkan Rudal Storm Shadow ke Rusia
Ukraina telah menembakkan rudal Storm Shadow buatan Inggris ke Rusia untuk pertama kalinya sejak awal perang.