TRIBUNNEWS.COM - Dua regu Chechnya ditugaskan khusus untuk membunuh Presiden Zelensky.
Ukraina mengklaim berhasil melumpuhkan kedua regu tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disebut menjadi sasaran utama invasi Rusia terhadap Ukraina.
Mengutip Newsweek, Kepala Dewan Keamanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan, pihaknya berhasil melumpuhkan dua regu khusus Chechnya yang ditugaskan untuk membunuh Presiden Zelensky.
Keberhasilan tersebut didapat setelah Ukraina mendapatkan informasi dari seorang perwira intelijen Rusia yang menentang invasi negaranya ke Ukraina.
Perwira tersebut dikabarkan memberi tahu pejabat di Kyiv.
"Kami sangat menyadari operasi khusus yang akan dilakukan langsung oleh Kadyrovites untuk melenyapkan presiden kami," kata Danilov.
Danilov menyebut, pasukan Chechnya dibagi menjadi dua kelompok khusus.
Baca juga: UPDATE Konflik Rusia-Ukraina: Israel Usul Solusi Diplomatik, 874 Ribu Orang Mengungsi, Sikap China
Baca juga: Wali Kota Kherson Bantah Klaim Rusia: Kota Ini Masih Dikuasai Pasukan Ukraina
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina: Ini Hal Penting yang Perlu Diketahui pada Hari Ketujuh Serangan Putin
Satu regu berhasil dilumpuhkan di Gostomel, utara ibukta Kyiv.
Sementara satu regu lain berhasil “dimusnahkan”.
"Unit pasukan Kadyrov, yang datang untuk membunuh Presiden kita, telah dimusnahkan," kata Danilov.
"Kami tidak akan memberikan Presiden atau negara kami kepada siapa pun. Ini tanah kami, pergi dari sini,” katanya.
Zelensky akui jadi target utama
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut dirinya menjadi target utama serangan Rusia.