TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Konvoi lapis baja besar bergerak menuju Kyiv, meningkatkan kekhawatiran Rusia dapat menghancurkan daerah sipil dalam upayanya untuk merebut ibukota Ukraina.
Setelah rudal menewaskan sedikitnya 18 warga sipil di kota kedua negara itu dan lima lainnya tewas dalam serangan di menara TV Kyiv.
Sebagaimana diketahui 64 kilometer konvoi kendaraan lapis baja Rusia tengah berjalan menuju Kyiv.
Baca juga: Serangan Rudal Rusia Hantam Menara TV Kyiv Tewaskan Lima Orang
Kementerian pertahanan Rusia pada Selasa (1/3/2022) waktu setempat, mendesak penduduk Kyiv dan mereka yang terlibat dalam provokasi terhadap Rusia untuk meninggalkan kota.
Karena Kemenhan Rusia menyebut akan melakukan "serangan presisi tinggi" yang diklaim akan ditujukan pada target -target kantor keamanan, bahkan ketika para pejabat di Moskow mengatakan lebih banyak pembicaraan gencatan senjata akan diadakan pada hari Rabu (2/3/2022).
Menteri luar negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, menuduh presiden Rusia, Vladimir Putin, "membunuh warga sipil tak berdosa" ketika ia men-tweet video ledakan besar di Lapangan Kebebasan Kharkiv.
Dia menyebutnya sebagai "serangan rudal barbar" yang dihasilkan dari ketidakmampuan Putin untuk "menghancurkan Ukraina".
Baca juga: Ledakan Terjadi di Kharkiv, Kota Terbesar Kedua di Ukraina, Sedikitnya 6 Orang Terluka
Para pejabat mengatakan serangan Freedom Square di sebuah gedung pemerintah daerah menyebabkan 10 warga sipil tewas.
Dinas darurat Ukraina mengatakan serangan rudal kemudian di sebuah bangunan tempat tinggal di Kharkiv yang telah menewaskan delapan warga sipil lainnya.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengatakan serangan rudal Rusia yang berulang kali di Kharkiv sama dengan kejahatan perang.
"Tidak ada yang akan memaafkan. Tidak ada yang akan lupa," katanya.
“Serangan terhadap Kharkiv adalah kejahatan perang. Ini adalah teror terhadap negara dari pihak Rusia.”
“Teror yang nyata dan tidak terbantahkan."
Serangan terhadap menara TV di Kyiv, yang menewaskan lima orang dan melukai lima lainnya, dekat dengan situs peringatan yang memperingati para korban Babyn Yar, tempat tentara Nazi membantai hingga 150.000 orang selama perang dunia kedua - termasuk lebih dari 30.000 orang Yahudi.