TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Indonesia Center for Middle East Studies (ICMES), Dina Y Sulaeman memberikan dua alasan di balik ikut sertanya Chechnya menyerang Ukraina.
Kenapa Chechnya bantu Rusia menyerang Ukraina?
Menurut Dina, ikut sertanya Chechnya membantu Rusia menyerang Ukraina tidak bisa dilepaskan dari peran Ramzan Kadyrov, yang memiliki kedekatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Dia (Ramzan Kadyrov ini adalah seorang yang sangat dekat dengan Putin,” ujar Dina dalam Tribun Corner di kanal YouTube Tribunnews.com, Rabu (2/3/2022).
“Kalau orang Indonesia mungkin terkejut ya, karena buat orang Indonesia banyak yang mengira Rusia itu adalah rezim komunis. Jadi masih disamakan dengan Uni Soviet dulu.”
“Jadi bagaimana mungkin ada Pasukan Islam yang mendukung rezim komunis. Dan ini perlu diklarifikasi juga bahwa Rusia bukan lagi razim komunis,” jelasnya.
Dina melanjutkan, Presiden Putin memberikan dukungan dan bantuan yang sangat besar kepada Republik Chechnya.
“Jadi Ramzan Kadyrov ini mendapatkan dana yang sangat besar untuk melakukan pembangunan di negaranya.”
“Dan bahkan membangun sebuah masjid yang sangat besar yang digunakan juga untuk pendidikan,” jelasnya.
Karena itu, kebijakan Putin terhadap Chechnya sangat mengundang simpati dan diterima oleh rakyat muslim Chechnya.
“Sehingga sekarang mereka menunjukkan kesetiaannya kepada Presiden Putin ketika di saat-saat yang memang genting seperti ini, yang ketika Rusia seolah-olah sendirian dalam konflik ini,” ucapnya.
Selain itu juga, Chechnya ingin menyerang kekuatan besar di balik Ukraina.
Menurut Dina dukungan Presiden Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melawan kekuatan besar Amerika Serikat.
"Jadi pemetaan dukungan Chechnya itu adalah Rusia sedang melawan kekuatan besar yaitu Amerika Serikat (AS), dan AS ini punya proksi di Ukraina,"