News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelenskyy: Rusia Segera Kuasai Pembangkit Nuklir Ke-3, Israel Diminta Jadi Penengah

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl

TRIBUNNEWS.COM -- Rusia mengumumkan gencatan senjata parsial pada hari Sabtu untuk memungkinkan koridor kemanusiaan keluar dari kota Ukraina Mariupol dan Volnovakha, kata kementerian pertahanan Rusia.

"Pihak Rusia mengumumkan gencatan senjata dan pembukaan koridor kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan Mariupol dan Volnovakha," demikian kantor berita Rusia mengutip kementerian pertahanan Rusia mengatakan.

Namun, pejabat Mariupol mengatakan upaya evakuasi di kota itu harus dihentikan karena pasukan Rusia melanggar gencatan senjata dengan melanjutkan penembakan.

Kantor Hak Asasi Manusia PBB telah mengkonfirmasi bahwa 351 warga sipil telah tewas sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Pengawas hak asasi manusia mengatakan 707 warga sipil telah terluka dalam permusuhan.

Baca juga: Sosok Jenderal Top Rusia yang Tewas Ditembak Sniper Ukraina, Kematiannya Jadi Pukulan Berat Putin

Pasukan Rusia kini telah merebut dua pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina dan bergerak maju menuju pembangkit listrik ketiga, kata presiden Ukraina saat berbicara dengan para senator AS pada Sabtu.

Volodymyr Zelenskyy mengatakan pembangkit listrik ketiga yang saat ini terancam adalah pembangkit listrik tenaga nuklir Yuzhnoukrainsk, yang terletak 120 kilometer (75 mil) utara Mykolaiv, salah satu dari beberapa kota yang coba dikepung Rusia pada hari Sabtu.

Salah satu pembangkit listrik di bawah kendali Rusia adalah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di tenggara kota Enerhodar, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.

Yang lainnya adalah Chernobyl, yang tidak aktif tetapi masih dikelola dan dikelola. Penembakan Rusia sebelumnya memicu kebakaran di pembangkit nuklir Zaporizhzhia yang padam tanpa pelepasan radiasi.

Baca juga: Rusia Izinkan Warga Ukraina Melarikan Diri, Pemboman Dihentikan

Sistem keselamatan teknis masih utuh dan tingkat radiasi masih normal di pabrik Zaporizhzhia, menurut regulator nuklir negara itu, Badan Energi Atom Internasional mengatakan Sabtu.

Dua dari enam reaktor di pabrik tersebut, yang terbesar di Eropa, sekarang beroperasi setelah pasukan Rusia mengambil alih lokasi tersebut, kata regulator nuklir kepada IAEA. Ukraina memiliki empat pembangkit nuklir dengan total 15 reaktor.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara saat menggelar jumpa pers di Kota Kyiv (Kiev), Ukraina, Kamis (3/3/2022) waktu setempat. Volodymyr Zelensky meminta pihak Barat untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina. Ia mengatakan, jika tidak, Rusia akan maju ke seluruh Eropa. "Jika Anda tidak memiliki kekuatan untuk menutup langit, maka beri saya pesawat!" ujar Zelensky dalam jumpa pers. "Jika kami tidak ada lagi maka, amit-amit, Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi berikutnya," katanya. "Percayalah pada saya," tambahnya. AFP/SERGEI SUPINSKY (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan pada Sabtu bahwa negara Ukraina dalam bahaya dan menyamakan sanksi Barat terhadap Rusia dengan menyatakan perang, sementara gencatan senjata yang dijanjikan di kota pelabuhan Mariupol runtuh di tengah adegan teror di kota yang terkepung.

Dengan retorika Kremlin yang semakin sengit dan penangguhan hukuman dari pertempuran yang bubar, pasukan Rusia terus menembaki kota-kota yang dikepung dan jumlah orang Ukraina yang dipaksa keluar dari negara mereka bertambah menjadi 1,4 juta.

Baca juga: Di Tengah Invasi Rusia ke Ukraina, China Gelar Latihan Perang di Laut China Selatan Dekat Vietnam

Ibu-ibu yang kehilangan meratapi anak-anak yang terbunuh, tentara yang terluka dilengkapi dengan torniket dan dokter bekerja dengan cahaya ponsel mereka saat kesuraman dan keputusasaan menyelimuti. Putin terus menyalahkan semua itu pada kepemimpinan Ukraina dan mengecam perlawanan mereka terhadap invasi.

Jika mereka terus melakukan apa yang mereka lakukan, mereka mempertanyakan masa depan negara Ukraina, katanya. Dan jika ini terjadi, itu sepenuhnya atas hati nurani mereka.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini