Mereka menyebut tindakan seperti itu sebagai "ancaman serius bagi demokrasi."
Mengutip Reuters, dalam pemilu yang ditandai dengan skandal, taktik kotor dan kesalahan, Lee Jae-myung dari Partai Demokrat dan Yoon Suk-yeol dari oposisi utama Partai Kekuatan Rakyat yang konservatif bersaing dengan ketat.
Kedua pria itu pada hari Senin mengutuk serangan terhadap Song, yang juga merupakan manajer kampanye Lee Jae-myung.

"Kekerasan merusak demokrasi, itu tidak akan pernah bisa diterima," kata Lee Jae-myung pada rapat umum lainnya di kota pelabuhan tenggara Busan, dan berharap Song cepat pulih.
Sementara itu, Yoon Suk-yeol mengeluarkan pernyataan bahwa setiap kekerasan yang mengganggu pemilihan tidak dapat dibenarkan.
Ia berharap untuk pemulihan cepat Song dan keselamatan semua juru kampanye.
Presiden Moon Jae-in menyebut serangan itu sebagai "teror terhadap demokrasi," kata juru bicaranya.
Pemungutan Awal yang Kacau
Dilansir The Globe and The Mail, insiden itu terjadi ketika petugas pemungutan suara bergegas untuk mengubah rencana pemungutan suara khusus penderita virus corona.
Penderita Covid-19 awalnya dapat memilih lebih awal, Sabtu (5/3/2022).
Namun proses pemungutan suara tak berjalan lancar karena adanya antrian panjang di luar tempat pemungutan suara.
Bahkan ada pemilih lain yang menerima surat suara yang sudah ditandai.
Di Korea Selatan, infeksi Covid-19 mencapai titik yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sekitar 200.000 kasus dilaporkan per harinya, dan 1 juta orang menerima perawatan di rumah.