"Sepanjang hari (ruang bawah tanah) sangat bau. Anak-anak muntah. Tak ada tempat untuk berbaring, jadi kami tidur sambil duduk," kisahnya.
Di Mariupol, warga sipil "putus asa" mencari jalan keluar yang aman dari kota, menurut Komite Internasional Palang Merah (ICRC).
Situasi di kota pelabuhan itu telah memburuk dan warga sipil tak bisa pergi dengan selamat.
Sebelumnya, militer Rusia mengumumkan gencatan senjata dan membuka koridor kemanusiaan di sejumlah kota Ukraina, termasuk Kyiv, pada pukul 10.00 pagi, sebagaimana yang dilaporkan kantor berita Interfax.
Mengutip AlJazeera, koridor kemanusiaan itu, yang juga dibuka di Kharkiv, Mariupol, dan Sumy, sedang dipersiapkan atas permintaan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)