TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia melanjutkan pengepungan dan pengeboman kota-kota Ukraina.
Sedikitnya 13 orang tewas dalam serangan Rusia terhadap industri roti di kota Makariv, kata pihak berwenang Ukraina.
Makariv merupakan kota di Ukraina yang terletak sekitar 50 kilometer di barat Kyiv.
Dikutip dari Al Jazeera, layanan darurat setempat mengatakan bahwa lima orang dari 30 orang yang diyakini berada di sana pada saat serangan itu diselamatkan dari reruntuhan pada Senin (7/3/2022).
Serangan terhadap pabrik itu terjadi ketika jumlah pengungsi yang melarikan diri melintasi perbatasan dari serangan Rusia di Ukraina melewati angka 1,7 juta, menurut angka PBB.
Baca juga: Pembangunan Tenaga Nuklir Iran Terancam Gagal, Buntut dari Konflik Rusia Vs Ukraina
Baca juga: Kanada Berlakukan Sanksi untuk 10 Tokoh Publik Rusia
Pasukan Rusia terus melakukan pengepungan dan pengeboman kota-kota Ukraina pada Selasa (8/3/2022).
Di kota pelabuhan Mariupol selatan yang dikelilingi, ratusan ribu orang masih terperangkap tanpa makanan dan air di bawah pengeboman.
"Mereka membom kehidupan semua yang bergerak," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
“Toko roti dihancurkan. Dan ini terjadi di berbagai kota,” tambahnya, berbicara melalui panggilan zoom dengan kelompok Yahudi di Amerika Serikat.
Sementara itu, Moskow menggambarkan serangan darat, laut dan udara sebagai "operasi militer khusus" yang menargetkan infrastruktur militer Ukraina.
Penembakan berat Rusia meratakan puluhan bangunan tempat tinggal dan menewaskan beberapa orang, termasuk anak-anak, di kota Zhytomyr pada hari Jumat.
Serangan lainnya
Di kota kedua Ukraina Kharviv, rumah dan toko di distrik perumahan berubah menjadi puing-puing, meskipun tidak ada posisi tentara Ukraina atau infrastruktur strategis yang terletak di sana, seorang koresponden Al Jazeera melaporkan.
Di pinggiran ibu kota Ukraina, Irpin, media AS melaporkan menyaksikan pasukan Rusia menembaki para pengungsi, menewaskan satu keluarga beranggotakan empat orang.