Selama jabatannya, Choo Mi-ae mengambil tindakan terhadap beberapa jaksa yang dekat dengan Yoon.
Ia menuduh Yoon gagal menyerahkan rencana reorganisasi untuk departemennya.
Tetapi hal itu justru dilihat sebagai pembalasan oleh Gedung Biru akibat penuntutan Cho Kuk.
Pada April 2020, anggota parlemen Partai Demokrat kembali menyerang Yoon dan memintanya untuk mengundurkan diri.
Choo Mi-ae lalu menskors Yoon dari posisinya, dengan alasan dugaan pelanggaran etika, penyalahgunaan kekuasaan, dan campur tangan dalam penyelidikan rekan dan anggota keluarganya.
Yoon mengajukan perintah penangguhan menteri, yang disetujui oleh Pengadilan Administratif Seoul pada tanggal 1 Desember, untuk sementara menghentikan penangguhan tersebut.
Pada 16 Desember, Kementerian Kehakiman kembali memberlakukan penangguhan dua bulan pada Yoon, menerima empat dari enam dakwaan utama untuk tindakan disipliner.
Keputusan itu kemudian disetujui oleh Presiden Moon.
Namun pada tanggal 24 Desember, mengikuti perintah yang diajukan di Pengadilan Administratif Seoul, penangguhan dibatalkan karena pengadilan menerima klaim Yoon bahwa proses untuk menangguhkannya tidak adil.
Pada tanggal 4 Maret 2021, Yoon akhirnya mengajukan pengunduran dirinya sebagai jaksa agung, yang diterima oleh Presiden Moon.
Setelah mengundurkan diri, ia secara resmi maju mengumumkan pencalonan presidennya pada tanggal 29 Juni 2021.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)