TRIBUNNEWS.COM - Mayat tentara hingga warga sipil bertumpukan di kamar mayat di Mykolaiv, kota di tepi Laut Hitam yang diserang Rusia selama berhari-hari.
Salah satu jasad tampak dibaringkan dengan tangan terkepal, seperti sedang berdoa.
Kata pegawai kamar mayat, pria itu melempar bom molotov ketika pasukan Rusia menangkapnya.
Tangannya diikat lalu dieksekusi.
Baca juga: Apakah Militer Rusia Gagal Seperti yang Dikatakan Ukraina? Eks Perwira AS: Kami Melihat Sebaliknya
Baca juga: NATO Gelar Latihan Akbar di Norwegia Saat Ukraina Makin Terdesak oleh Rusia
Di halaman institut forensik tempat kamar mayat berada, salju tidak berhenti turun di atas mayat-mayat yang terbungkus kantong plastik abu-abu serta menunggu untuk segera dievakuasi.
Beberapa tubuh para korban invasi Rusia diletakkan di lantai karena kurangnya ruang.
Tempat itu dipenuhi aroma jenazah bercampur desinfektan.
Para dokter terpaksa melakukan autopsi dalam kondisi yang kurang higienis.
Dilansir CNA, mayat tanpa busana tergeletak di jalan gudang pendingin, di mana korban tewas dari pemboman beberapa hari sebelumnya di dekat Otchakiv menumpuk.
Vladimir, seorang pegawai kamar mayat yang hanya memberikan nama depannya, mengaku belum pernah mengalami hal ini sebelumnya.
"Saya belum pernah melihat hal seperti itu. Kami pikir hal terburuk yang bisa terjadi pada kami di sini adalah kecelakaan mobil," katanya sambil menggelengkan kepala.
Jenazah Berusia Muda
Di halaman, sekitar 30 mayat diletakkan di tanah.
Dua di antaranya tentara berseragam, satu tanpa isi perut, ditumpuk di atas satu sama lain.