Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Federasi organisasi ekonomi Jepang atau Keidanren mengumumkan target penciptaan perusahaan startup di Jepang menjadi sedikitnya 100 perusahaan dalam 5 tahun mendatang.
"Proposal kami untuk mendorong kewirausahaan dan merevitalisasi ekonomi Jepang. Tetapkan tujuan untuk meningkatkan jumlah wirausahawan 10 kali lipat dalam 5 tahun hingga 2027, dan untuk menciptakan sekitar 100 perusahaan baru "Unicorn" dengan penilaian perusahaan sebesar 1 miliar dolar (sekitar 116 miliar yen) atau lebih dalam 5 tahun mendatang," ungkap Wakil Ketua Keidanren Tomoko Namba, Jumat (11/3/2022).
Tomoko Namba meminta pemerintah untuk membuat "agensi startup" yang berfungsi sebagai playmaker untuk mendapatkan dukungan atas upaya Keidanren tersebut.
"Saya ingin menciptakan situasi di mana akan ada suksesi startup pemenang di dunia," ujarnya.
Perusahaan bermaksud menciptakan virtuous cycle yang akan mengarah pada tantangan selanjutnya dengan mempersiapkan berbagai “exit” seperti menjual bisnis ke perusahaan besar.
Baca juga: Survei Jetro: 20 Persen Perusahaan Jepang Mulai Mengurangi Bisnisnya di Rusia
Saat ini di Jepang hanya ada 20 perusahaan unicorn.
Antara lain Preferred Networks Co., Ltd. (354,9 miliar yen), SmartNews Co., Ltd. (198,1 miliar yen), SmartHR, Inc. (173,1 miliar yen), TRIPLE-1 Co., Ltd. (164,1 miliar yen).
Spiber Inc. (135,1 miliar yen), TBM Co., Ltd. (133,6 miliar yen), Clean Planet Co., Ltd. (129,9 miliar yen).
Liquid Group Co., Ltd. (128,6 miliar yen), Mobility Technologies Co., Ltd. (124,4 miliar yen), GVE Co., Ltd. (111,7 miliar yen), dan HIROTSU Bioscience Inc. (102,6 miliar yen).
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.