News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Barat Pasok Senjata ke Ukraina, Rusia Sebut Itu Perburuk Konflik, Ancam Menjadikannya Target

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina memeriksa persenjataan baru, termasuk sistem anti-tank NLAW dan peluncur granat anti-tank portabel lainnya, di Kyiv pada 9 Maret 2022, di tengah invasi Rusia yang sedang berlangsung ke Ukraina. (Photo by GENYA SAVILOV / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Rusia terus menggempur beberapa wilayah di Ukraina dengan artileri dan serangan udara dan selanjutnya mengerahkan taktik pengepungan.

Sejauh ini, pasukan Rusia telah menghancurkan 3.491 fasilitas infrastruktur militer Ukraina, menurut klaim juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov.

Perang Rusia versus Ukraina memasuki hari ke-17 pada Sabtu (12/3/2022).

Amerika Serikat dan sekutunya telah memasok senjata ke Ukraina untuk menghadapi serangan Rusia.

Rusia menyebut apabila Barat memasok senjata ke Ukraina hanya akan memperburuk konflik.

“Kami telah memperingatkan AS bahwa memompa Ukraina dengan senjata dari beberapa negara yang diatur oleh (Washington) bukan hanya langkah berbahaya, tetapi sesuatu yang membuat konvoi (pemasok senjata) ini menjadi target yang sah,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov kepada Channel One Rusia, seperti diberitakan rt.com.

Baca juga: Italia Sita Salah Satu Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Milik Oligarki Rusia

Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina: Zelensky Sebut Tentara Rusia Rugi Besar, Wali Kota Melitopol Diculik

Dia tidak merinci di mana dan kapan Rusia akan menargetkan konvoi.

Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina memeriksa persenjataan baru, termasuk sistem anti-tank NLAW dan peluncur granat anti-tank portabel lainnya, di Kyiv pada 9 Maret 2022, di tengah invasi Rusia yang sedang berlangsung ke Ukraina. (Photo by GENYA SAVILOV / AFP) (AFP/GENYA SAVILOV)

Ryabkov juga memperingatkan bahwa “penyerahan tanpa berpikir” dari “senjata berbahaya” seperti pertahanan udara portabel dan rudal anti-tank menimbulkan ancaman bagi negara-negara Barat sendiri.

Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga menyatakan keprihatinannya atas senjata-senjata semacam itu yang “masuk ke tangan yang salah”.

Baca juga: Kantor Berita Rusia Klaim Moskow Hancurkan 3.491 Fasilitas Infrastruktur Militer Ukraina

"Rudal pertahanan udara portabel dapat menimbulkan risiko khusus bagi penerbangan sipil di langit di atas Ukraina atau Eropa untuk tahun-tahun mendatang, tambahnya.

Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina memeriksa persenjataan baru, termasuk sistem anti-tank NLAW dan peluncur granat anti-tank portabel lainnya, di Kyiv pada 9 Maret 2022, di tengah invasi Rusia yang sedang berlangsung ke Ukraina. (Photo by GENYA SAVILOV / AFP) (AFP/GENYA SAVILOV)

Lanjut Ryabkov, memasok senjata ke Ukraina membuat posisi negosiasi Washington lebih lemah dalam hubungannya dengan Moskow.

"Semua seruan AS untuk mengakhiri konflik “tidak dianggap sebagai sinyal serius,” katanya.

Ia menambahkan bahwa “kebijakan eskalasi” sekarang “benar-benar mendominasi” agenda Washington, meskipun ada mantra tentang mengambil pendekatan yang terukur.

Bahkan ia menyebut AS adalah sumber utama ketegangan internasional. Dan ia mengecam dukungan material Amerika untuk rezim di Kiev.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini