TRIBUNNEWS.COM - Rusia telah menembakkan rudal di dekat kota Lviv dan menghantam sebuah pangkalan militer besar di dekat perbatasan Polandia pada hari Minggu (13/3/2022).
Serangan rudal tersebut menewaskan puluhan orang dan membuat perang semakin dekat ke perbatasan dari negara NATO.
Saat invasi memasuki minggu ketiga, kota barat laut Lviv sebagian besar telah dibombardir tanpa henti oleh Rusia.
Kota itu sekarang menjadi tempat berkumpulnya bagi pengungsi Ukraina.
Baca juga: Rusia Mulai Kesulitan Jual Minyak Mentah, Sejumlah Perusahaan Energi Eropa Ambil Sikap Tegas
Baca juga: Pasukan Rusia Gempur Kota Mariupol, 1.500 Orang Dilaporkan Tewas
Ratusan ribu dari mereka telah membanjiri kota untuk mencari keamanan, dengan banyak yang menggunakannya sebagai titik pemberhentian sebelum mencapai perbatasan Polandia sekitar 43 mil jauhnya.
Dikutip dari CNN, pasukan Rusia menembakkan lebih dari 30 rudal ke tempat pelatihan militer Yavoriv pada hari Minggu, menurut administrasi militer Lviv.
Terletak di antara Lviv dan perbatasan Polandia, pangkalan militer itu telah mengadakan latihan bersama dengan personel militer NATO dan Barat, termasuk Amerika Serikat.
Seorang saksi, yang berada di pangkalan ketika serangan itu terjadi, mengatakan mendengar "ledakan tiba-tiba" dari tempat perlindungan bom.
Dia menambahkan bahwa kawah ledakan sedalam 10 meter dan ada kekhawatiran orang-orang berada di bawah puing-puing.
Pihak berwenang setempat mengatakan 35 orang tewas dan 134 terluka di pangkalan militer, dalam apa yang digambarkan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov sebagai "serangan teroris" terhadap perdamaian dan keamanan "di dekat perbatasan Uni Eropa-NATO."
Sejauh ini tidak ada laporan warga negara asing di antara korban, kata pejabat pertahanan Ukraina.
Baca juga: Rusia Beri Acaman ke Amerika, Mulai Ogah Jemput Astronot AS di Luar Angkasa hingga Jatuhkan ISS
Baca juga: Departemen Keuangan AS Perluas Sanksi Ekonomi Rusia hingga ke Aset Kripto
Serangan itu terjadi sehari setelah Rusia melancarkan serangan rudal di kota timur laut Lutsk, hanya 70 mil dari perbatasan Polandia.
Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan bahwa serangan di Lviv adalah tanda bahwa perang tidak direncanakan.
Presiden Rusia Vladimir Putin "frustrasi dengan fakta bahwa pasukannya tidak membuat kemajuan seperti yang dia pikir akan mereka buat melawan kota-kota besar, termasuk Kyiv, bahwa dia memperluas jumlah target, bahwa dia menyerang, dan bahwa dia berusaha menyebabkan kerusakan di setiap bagian negara," kata Sullivan.
(Tribunnews.com/Yurika)