TRIBUNNEWS.COM - China menghadapi wabah virus Corona (Covid-19) terburuk sejak hari-hari awal pandemi.
Kasus baru Covid-19 di China meningkat lebih dari dua kali lipat dari hari sebelumnya pada Selasa (15/3/2022).
Komisi Kesehatan Nasional mengatakan 3.507 kasus penyebaran lokal baru telah diidentifikasi dalam periode 24 jam terakhir, naik dari 1.337.
Dikutip dari AP News, varian yang menyebar cepat yang dikenal sebagai Stealth Omicron atau Siluman Omicron sedang menguji strategi Zero-Covid, yang telah mencegah penularan Covid-19 sejak virus itu pertama kali ditemukan di Wuhan.
China telah mencatat lebih dari 10.000 kasus pada dua minggu di bulan Maret, jauh melebihi gejolak sebelumnya.
Baca juga: Berita Foto : Hadapi Wabah Covid-19 Terburuk dalam 2 Tahun, China Lakukan Tes Massal
Baca juga: China Hadapi Wabah Covid-19 Terburuk dalam 2 Tahun, Kini Kembali Terapkan Lockdown
Tidak ada kematian baru yang dilaporkan di seluruh China, dan jumlah kasusnya tetap rendah dibandingkan dengan banyak tempat lain di dunia.
Hampir tiga perempat dari infeksi baru China berada di Jilin, sebuah provinsi di timur laut yang melaporkan 2.601 kasus.
Sementara tambahan kasus lainnya dilaporkan oleh lebih dari selusin provinsi dan kota-kota besar termasuk Beijing dan Shanghai.
Jilin telah melarang penduduk meninggalkan provinsi dan bepergian antar kota di dalamnya.
9 juta penduduk Changchun, ibu kota provinsi dan pusat manufaktur mobil, telah memberlakukan penguncian (lockdown) sejak Jumat.
Pihak berwenang juga melakukan pengujian massal berulang kali di Changchun dan di Kota Jilin.
Lebih dari 1.000 pekerja medis telah diterbangkan dari provinsi lain bersama dengan pasokan tanggapan pandemi.
Provinsi tersebut telah memobilisasi 7.000 tentara cadangan untuk membantu tanggapan tersebut.
Di tempat lain di China, Provinsi Shandong memiliki kasus baru paling banyak dengan 106.
Provinsi Guangdong di tenggara, di mana kota metropolitan dan pusat teknologi utama Shenzhen yang telah memberlakukan lockdown sejak Minggu, melaporkan 48 kasus baru. Shanghai memiliki sembilan, dan Beijing, enam.
Baca juga: China Laporkan 1.437 Kasus Konfirmasi Covid-19, 17 Juta Warga Shenzhen di Lockdown
Baca juga: Amerika Serikat Ingatkan China Untuk Tidak Bantu Rusia
Foto-foto Tes Massal di China
Pemerintah China melakukan tes massal kepada warganya akibat penularan kasus Covid-19 yang terburuk dalam dua tahun.
Berdasarkan perhitungan nasional, kasus Covid-19 berlipat ganda menjadi hampir 3.400.
Lockdown wilayah juga kembali dilakukan, setidaknya 13 juta penduduk harus tetap berada di rumah karena pemerintah berjuang memberantas gejolak infeksi Covid-19 varian Omicron.
Pemerintah mengumumkan lockdown dan pembatasan transportasi umum akan berlangsung hingga 20 Maret 2022.
Baca juga artikel lain terkait Virus Corona atau China
(Tribunnews.com/Ica/Herudin)