News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Elon Musk Tantang Putin Bertarung Satu Lawan Satu, Ukraina sebagai Taruhannya

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengusaha dan tokoh bisnis AS Elon Musk memberi isyarat selama kunjungan di pabrik Tesla Gigafactory yang sedang dibangun, pada 13 Agustus 2021 di Gruenheide dekat Berlin, Jerman timur. - Elon Musk menantang Putin untuk duel satu lawan satu.

TRIBUNNEWS.COM - Elon Musk telah menantang Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk bertarung, dengan Ukraina sebagai taruhannya, Senin (14/3/2022).

CEO Tesla dan SpaceX itu menantang Putin untuk "pertempuran tunggal".

Tantangan dari Elon Musk tersebut sebagai protes atas invasi Rusia di Ukraina.

Melalui cuitan di Twitter, dia ingin melihat apakah pemimpin Rusia akan menguji keberaniannya secara langsung daripada melalui pasukan negaranya yang menyerang Ukraina.

"Dengan ini saya menantang Vladimir Putin untuk pertempuran tunggal. Taruhannya adalah Ukraina," kata Musk, seperti dikutip dari CNA.

Baca juga: Rusia Sebut Rudal Tochka-U Ukraina Hantam Donetsk, 23 Warga Sipil Tewas

Baca juga: Elon Musk: Dunia Perlu Tingkatkan Produksi Minyak dan Gas Secepatnya

"Apakah kamu menerima pertarungan ini?" tambahnya dalam bahasa Rusia, langsung menyapa akun Twitter resmi presiden berusia 69 tahun itu yang berbahasa Inggris.

Ketika salah satu dari 77 juta pengikut Musk menulis apakah pendiri Tesla itu tidak memikirkan tantangannya, Musk mengatakan dia "benar-benar serius".

"Jika Putin bisa dengan mudah mempermalukan Barat, maka dia akan menerima tantangan itu. Tapi dia tidak akan melakukannya," tambahnya.

Tidak ada reaksi langsung dari Kremlin, tetapi pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov memposting tanggapan mengejek di Telegram, dengan mengatakan:

"Elon Musk: Saya tidak akan menyarankan Anda untuk menguji kekuatan Anda melawan Putin."

"Kategori berat badan Anda terlalu berbeda," kata Kadyrov.

Musk yang lahir di Afrika Selatan, telah menawarkan dukungannya untuk Kyiv, dengan mencuit "Pegang Ukraina yang kuat" pada bulan ini.

Dia memberikan simpati kepada orang-orang hebat Rusia, yang tidak menginginkan perang.

Dia juga menanggapi permohonan Kyiv dengan mengaktifkan layanan internet Starlink di Ukraina dan mengirim peralatan untuk membantu membawa konektivitas ke daerah-daerah yang terkena serangan militer Rusia.

Elon Musk (NBC News)

Sebelumnya, Musk sering membuat cuitan pedas di Twitter.

Pada bulan Februari, ia menuduh regulator pasar saham AS, yang telah memberlakukan denda dan pembatasan pada Musk dan Tesla, mencoba untuk memberangus kebebasan berbicaranya.

Dia juga pernah membandingkan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau dengan Adolf Hitler dalam sebuah pesan yang mendukung penentang pembatasan Covid-19.

Namun kemudian ia menghapus cuitan tersebut.

Layanan Starlink

Elon Musk mengaktifkan layanan broadband satelit Starlink milik perusahaan SpaceX di Ukraina.

Sebelumnya, seorang pejabat Kyiv telah mendesak SpaceX untuk menyediakan internet bagi Ukraina yang sedang diinvasi oleh Rusia.

"Layanan Starlink sekarang aktif di Ukraina. Lebih banyak terminal dalam perjalanan," cuit Musk, seperti dikutip dari CNA, Minggu (27/2/2022).

Cuitan itu muncul sekitar 10 jam setelah Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov mendesak Musk untuk menyediakan layanan Starlink ke Ukraina, beberapa hari setelah diserbu oleh negara tetangga Rusia.

Baca juga: Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Jatuhkan Sanksi untuk Moskow, Singapura Tuai Kritik Rusia

Baca juga: Serangan Udara Rusia Hantam Bangunan Pemukiman di Ibu Kota Ukraina, Satu Orang Tewas

"Saat Anda mencoba menjajah Mars, Rusia mencoba menduduki Ukraina!"

"Sementara roket Anda berhasil mendarat dari luar angkasa, roket Rusia menyerang warga sipil Ukraina! Kami meminta Anda untuk menyediakan stasiun Starlink ke Ukraina," cuit Fedorov kepada Musk.

Monitor Internet NetBlocks mengatakan Ukraina telah melihat "serangkaian gangguan signifikan terhadap layanan Internet" sejak Kamis (24/2/2022), ketika Rusia meluncurkan operasi militer di negara itu.

Starlink mengoperasikan konstelasi lebih dari 2.000 satelit yang bertujuan untuk menyediakan akses Internet di seluruh planet ini.

Perusahaan pada hari Jumat meluncurkan 50 satelit Starlink lebih lanjut dan banyak lagi yang dijadwalkan untuk dimasukkan ke orbit Bumi.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel Rusia Vs Ukraina lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini