TRIBUNNEWS.COM - Seorang pengunjuk rasa anti-perang telah menyela program berita malam yang ditayangkan secara langsung di televisi pemerintah Rusia.
Ia memegang sebuah poster di belakang presenter studio yang bertuliskan: NO WAR. Hentikan perang dan Jangan percaya propaganda.
Tindakan kritik ini terjadi di studio Channel One pada Senin (13/3/2022), tepat pada hari ke-19 serangan Rusia di Ukraina, seperti diberitakan oleh Al Jazeera.
Menurut para pegiat HAM, pelarangan kritik adalah tindakan keras nasional yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap jurnalisme independen, protes anti-perang, dan perbedaan pendapat di Rusia.
Baca juga: AS Tuduh Rusia Minta Bantuan Militer ke China, Barat Beri Sanksi ke China jika Terbukti
Tanda yang dipegang oleh pemrotes perempuan itu juga berbunyi dalam bahasa Inggris dan Rusia:
“NO WAR. Hentikan perang. Jangan percaya propaganda. Mereka berbohong padamu di sini.”
Ungkapan lain, yang tampak seperti "Rusia menentang perang", sebagian dikaburkan.
Perempuan itu terdengar berteriak, “Hentikan perang. No to war”, saat pembawa berita di TV terus membaca laporan dari teleprompternya.
Setelah beberapa detik, saluran beralih ke laporan lain untuk menyingkirkan perempuan itu dari layar.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berterima kasih kepada perempuan itu dalam video pidato malamnya:
"Saya berterima kasih kepada orang-orang Rusia yang tidak berhenti berusaha untuk menyampaikan kebenaran."
"Kepada mereka yang melawan disinformasi dan mengatakan yang sebenarnya, fakta nyata kepada teman dan orang yang mereka cintai," kata Zelensky.
"Dan secara pribadi kepada wanita yang memasuki studio Channel One dengan poster menentang perang.”
Kira Yarmysh, juru bicara pemimpin oposisi yang dipenjara Alexey Navalny, menulis di Twitter: "Wow, gadis itu keren."