News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

3 PM Negara Uni Eropa Kunjungi Zelensky sebagai Bentuk Dukungan untuk Ukraina

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertemuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan tiga perdana menteri negara Uni Eropa, Selasa (15/3/2022).

TRIBUNNEWS.COM - Tiga perdana menteri dari negara Uni Eropa bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv, Selasa (15/3/2022).

Mereka adalah Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki; Perdana Menteri Republik Ceko, Petr Fiala; dan Perdana Menteri Slovenia, Janes Jansa.

Kedatangan tiga perdana menteri tersebut sebagai bentuk dukungan untuk Ukraina.

Atas kunjungan tersebut, Zelensky menyebut bahwa kunjungan para pimpinan tersebut merupakan langkah yang berani.

Sehingga, Zelensky sangat mengapresiasi kedatangan ketiga perwakilan negara Uni Eropa itu.

"Ketika banyak kedutaan besar meninggalkan Ukraina karena invasi besar-besaran Rusia ke wilayah kami, orang-orang terhormat ini, para pemimpin negara-negara Eropa mereka yang merdeka, tidak takut pada apa pun."

Baca juga: Imbas Sanksi Barat, Rusia Dikeluarkan dari Keanggotaan Badan Sertifikasi Kapal

Baca juga: Jepang Desak Perusahaan Kripto Turut Berikan Sanksi Terhadap Rusia

"(Mereka) lebih mengkhawatirkan nasib kami (penduduk negara Ukraina)."

"Mereka ada di sini untuk mendukung kita. Ini adalah langkah yang hebat, berani, dan bersahabat," ujar Zelenksy, dikutip dari Kompas Tv, Rabu (16/3/2022).

Kehadiran ini, kata Zelenksy, menjadi simbol kekuatan warganya.

Sehingga Zelenksy merasa optimis dalam menghimpun kekuatan untuk mengalahkan lawannya saat ini.

"Dengan teman seperti itu, dengan negara dan tetangga dan mitra seperti itu, kita akan benar-benar dapat mengalahkan, saya tidak ingin mengatakan siapa, kita semua tahu itu (Rusia)," jelas Zelenksy.

PM Polandia Sampaikan Dukungannya

Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, menyampaikan bahwa Ukraina mendapatkan dukungan dari Negara Uni Eropa.

Baca juga: China Menentang Sanksi Sepihak Barat Terkait Invasi Rusia ke Ukraina

Karena itu, Morawiecki meminta kepada Rusia untuk menghentikan invansinya ke Ukraina.

"Kita harus menghentikan tragedi yang terjadi di Timur secepat mungkin," kata Morawiecki, dilansir Kompas.com.

Pertemuan antara tiga negara Uni Eropa dengan Ukraina membahas dukungan untuk Ukraina.

Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas tentang penguatan sanksi terhadap agresi yang dilakukan oleh Rusia.

"Dalam masa-masa genting bagi dunia, adalah tugas kita untuk berada di tempat di mana sejarah dibuat."

"Karena ini bukan tentang kita, ini tentang masa depan anak-anak kita yang layak hidup di dunia yang bebas dari tirani," tegas Morawiecki.

Kunjungan itu, kata Morawiecki, telah diatur dalam kesepakatan dengan ketua Dewan Eropa, Charles Michel, dan presiden Komisi Eropa ,Ursula von der Leyen.

"Tujuan kunjungan adalah untuk mengonfirmasi dukungan tegas dari seluruh Uni Eropa untuk kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina dan untuk menyajikan paket dukungan yang luas untuk negara dan masyarakat Ukraina," lanjut Morawiecki.

Baca juga: China Enggan Kena Dampak Sanksi Rusia, tapi Kirim Dukungan Ekonomi ke Moskow

Ukraina Minta Bantuan Senjata

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mendesak negara-negara "Barat" untuk memberikan bantuan berupa senjata untuk melawan Rusia.

Selain itu, Kuleba juga meminta agar negara "Barat" yang selama ini berkomitmen membela Ukraina, dapat menjatuhkan lebih banyak sanksi dan boikot ke Rusia.

"Bagi mereka di luar sana yang takut 'terseret ke Perang Dunia III' Ukraina akan melawan dan (mengupayakan) berhasil."

"Kami membutuhkan bantuan Anda untuk berperang."

Baca juga: AS Tuduh Rusia Minta Bantuan Militer ke China, Barat Beri Sanksi ke China jika Terbukti

"Berikan kami seluruh senjata yang diperlukan."

"(Dan) terapkan lebih banyak sanksi ke Rusia dan lakukan isolasi sepenuhnya."

"Bantu Ukraina menekan Putin menuju kegagalan dan Anda akan bisa menghindari perang yang lebih besar," kata Kuleba dalam akun Twitternya, Senin (14/3/2022).

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Kompas.com/Irawan Sapto Adhi)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini