News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelensky Peringatkan Dampak Jika Invasi Rusia Tak Kunjung Sepakati Damai

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Zelensky mengatakan tidak ada informasi tentang berapa banyak orang yang tewas atas serangan tersebut.

"Lebih dari 130 orang telah diselamatkan sejauh ini," kata Zelensky, Jumat (18/3/2022), dikutip dari CNN

Menurutnya, ratusan orang masih terjebak di bawah reruntuhan gedung teater di Mariupol.

Zelensky Berjanji Lanjutkan Operasi Penyelamatan di Mariupol

Citra satelit Maxar yang dirilis pada 16 Maret 2022 ini menunjukkan Teater Drama Mariupol di Mariupol, Ukraina, pada 14 Maret 2022. Bangunan yang pernah digunakan sebagai tempat penampungan ratusan warga sipil Ukraina itu memiliki tulisan “anak-anak” dalam huruf putih besar (dalam bahasa Rusia) di trotoar di depan dan di belakang teater. Itu dibom pada 16 Maret 2022. (AFP)

Zelensky berjanji untuk melanjutkan operasi penyelamatan di Mariupol. 

"Meskipun terjadi penembakan, terlepas dari semua kesulitan, kami akan melanjutkan pekerjaan penyelamatan,"ucapnya.

Menurut informasi awal, Dewan kota Mariupol mengatakan tidak ada korban meninggal.

Tetapi, menurutnya terdapat satu orang yang terluka parah.

Pihak berwenang Ukraina belum mengkonfirmasi jumlah kemungkinan korban.

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Membenarkan Invasinya ke Ukraina dan Akan Menang Perang

Baca juga: Volodymyr Zelensky: 130 Orang Berhasil Diselamatkan dari Gedung Teater Mariupol

Selain mengumumkan penyelamatan warganya, Zelensky mengatakan pengiriman senjata Barat ke Ukraina datang terlalu lambat.

"Kami kembali mengingatkan para pemimpin Barat tertentu bahwa itu akan menjadi kekalahan moral bagi mereka, jika Ukraina tidak menerima senjata canggih," katanya.

Zelensky juga mengulangi seruannya meminta pelabuhan Eropa untuk menolak semua kapal Rusia yang akan masuk.

Selain itu juga mengkritik beberapa perusahaan Barat karena tidak meninggalkan Rusia setelah menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

"Semua perusahaan Barat harus meninggalkan pasar Rusia," katanya.

(Tribunnews.com/Milani Resti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini