TRIBUNNEWS.COM - Ukraina dibombarbir serangan udara Rusia yang menargetkan sekolah seni hingga rumah sakit bersalin.
Bangunan apartemen, perumahan ditembaki tank dan dilahap api.
Dalam hitungan minggu, sejak Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan "operasi skala penuh" pada Kamis (24/2/2022), lebih dari 900 warga sipil Ukraina tewas.
Lebih jauh, The Guardian melaporkan Rusia mengancam akan memutuskan hubungan dengan AS, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Vladimir Putin sebagai penjahat perang.
Baca juga: Ratusan Prajuritnya Tewas dalam Invasi Rusia ke Ukraina, Pasukan Chechnya Dilaporkan Pulang
Baca juga: Usulan Resolusi Rusia-Ukraina di IPU Sesuai Semangat Indonesia Bangun Budaya Damai
Moskow mengklaim komentar Biden menempatkan hubungan Rusia-Amerika di ambang "pelanggaran".
Lantas, apakah Vladimir Putin adalah penjahat perang?
Invasi brutal dan tak beralasan dari Rusia ke Ukraina menghadirkan banyak bukti yang menyebabkan beberapa pemimpin dunia, termasuk Biden, menggunakan label tersebut.
Dikutip CNN, yang menjadi sorotan adalah apa arti komentar Biden bagi perang di Ukraina ke depan?
Baca juga: Presiden Amerika Joe Biden Dijadwalkan Kunjungi Polandia Bahas Krisis Ukraina
Baca juga: Sidang IPU Ke-144, Indonesia Tawarkan Jalan Tengah Tangani Konflik Rusia-Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu (20/3/2022) tidak menginsyaratkan kekhawatiran bahwa pernyataan Biden akan mengacaukan pembicaraan dengan Rusia.
Zelensky mengatakan kepada CNN Fareed Zakaria, bahwa dia siap untuk negosiasi dengan Putin.
Komentar Biden mewakili momen besar, sejak para pejabat terkemuka sebagian besar menghindari menyebut 'kejahatan perang sedang terjadi di Ukraina'.
CNN mengutip penyelidikan yang sedang berlangsung mengenai apakah istilah itu dapat digunakan.
Baca juga: Mengenal Rudal Hipersonik yang Digunakan Rusia di Perang Melawan Ukraina
Baca juga: Pemerintah Ukraina Sebut Pasukan Rusia Tembaki 135 Rumah Sakit hingga Tewaskan 6 Petugas Kesehatan
Tetapi pejabat lain menggunakan bahasa yang sama, segera setelah Biden mengucapkan"Saya pikir dia (Vladimir Putin) adalah penjahat perang" kepada wartawan di sebuah acara yang tidak terkait.
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan komentar itu "dari hati."