Boeing 737-800 Dikandangkan
Analis penerbangan yang berbasis di AS, Robert Mann dari RW Mann & Company mengatakan, penyelidik membutuhkan perekam data penerbangan untuk memahami penyebab penurunan mendadak oleh data Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B).
Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B) merupakan sistem pengamatan (surveillance) penerbangan yang salah satu fungsinya adalah untuk mendeteksi posisi pesawat terbang.
Perekam suara kokpit juga bisa memberikan petunjuk terkait kecelakaan.
"Kecelakaan yang dimulai pada ketinggian jelajah biasanya disebabkan oleh cuaca, sabotase yang disengaja, atau kesalahan pilot," kata Dan Elwell, mantan kepala Administrasi Penerbangan Federal (FAA).
Elwell mengatakan, kegagalan mekanis pada jet komersial modern jarang terjadi di ketinggian jelajah.
Baca juga: AS Berlakukan Larangan Perjalanan Bagi Pejabat China Penindas Muslim Uighur
Baca juga: Korban Pesawat China Eastern Belum Ditemukan setelah 20 Jam Pencarian, Ahli Cari Petunjuk Kecelakaan
China Eastern dan dua anak perusahaannya pada Senin (21/3/2022) mengandangkan armada 737-800.
Maskapai ini memiliki 225 pesawat, menurut data dari konsultan penerbangan Inggris IBA.
Sementara itu, maskapai China lainnya belum membatalkan penerbangan 737-800 pada Selasa ini.
Kecelakaan terakhir sebuah pesawat jet komersial di China terjadi pada tahun 2010.
Penerbangan regional Embraer E-190 oleh maskapai Henan Airlines jatuh dan menewaskan 44 dari 96 orang di dalamnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)