Tetapi ketika invasi dimulai, dia mengatakan dia tidak akan mendukung Putin secara militer.
Baca juga: Meski Ditentang AS, Presiden Rusia Vladimir Putin Berencana ke Indonesia Hadiri KTT G20
Baca juga: Lewat Platformnya, Shevchenko Siap Bantu Pemerintah Ukraina Lawan Invasi Rusia
“Kami tidak akan terseret ke dalam perang, tidak ada yang meminta kami melakukan itu,” kata mantan ketua pertanian kolektif berusia 67 tahun itu kepada petinggi Belarusia pada Februari.
Namun, pada 15 Maret, ia mengancam akan "merespons dengan keras" setelah mengklaim sebuah rudal jelajah telah dicegat dan dihancurkan di atas Belarus.
“Kenapa dilakukan? Untuk membuat kita bersemangat, untuk membuat kita merespons. Tapi kami tidak sesederhana itu. Jika kami merespons, kami akan merespons dengan kuat. Agar semua orang bisa merasakannya. Tapi sejauh ini, kami bersabar,” kata Lukashenko.
Belarusia telah meningkatkan pasukannya di sepanjang perbatasan Ukraina, meskipun komandan utamanya mengklaim itu tidak ada hubungannya dengan kemungkinan partisipasi mereka dalam perang.
“Pergerakan pasukan sama sekali tidak terkait dengan persiapan, apalagi partisipasi militer Belarusia dalam operasi militer khusus (Rusia) di Ukraina,” kata Wakil Menteri Pertahanan Viktor Gulevich pada 12 Maret.
(Tribunnews.com/Yurika)
Berita Rusia Vs Ukraina lainnya