News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Setumpuk Masalah yang Jadi Pembahasan dalam Perundingan Damai Rusia dan Ukraina

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Beberapa isu yang jadi pembahasan dalam perundingan damai antara Rusia dan Ukraina, disebut hampir mencapai kata sepakat.

Meskipun pertempuran tetap sengit, Turki yang mencoba menengahi mengatakan, kedua pihak hampir mencapai kesepakatan mengenai isu-isu kritis.

Sementara Inggris telah memperingatkan bahwa Presiden Vladimir Putin dapat menggunakan pembicaraan damai sebagai tabir asap untuk mengumpulkan kembali pasukan Rusia.

Putin mengatakan "operasi militer khusus" di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia.

Rusia, kata Putin, harus bertahan melawan "genosida" terhadap orang-orang berbahasa Rusia oleh Ukraina.

Sementara Ukraina mengatakan sedang berjuang untuk mempertahankan keberadaannya melawan perampasan tanah gaya kekaisaran Rusia.

Kiev juga mengatakan bahwa klaim genosida Putin adalah omong kosong.

Baca juga: Rudal Kinzhal, Penghancur Berkecepatan Hipersonik yang Digunakan Rusia untuk Menyerang Ukraina

Adapun Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia yang menurut Kremlin sama dengan deklarasi perang ekonomi oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Sedangkan China telah menyerukan semua pihak untuk tenang.

Apa saja yang jadi masalah utama perundingan?

Seperti dilaporkan Straits Times, Selasa (22/3/2022), wilayah adalah bagian terberat dari perundingan karena menyangkut kedaulatan dan integritas teritorial.

Rusia memasukkan Krimea menjadi wilayah Federasi Rusia pada 2014 berdasarkan referendum rakyat Krimea di tahun yang sama. Barat saat ini menyebutnya dengan terminologi 'pencaplokan'.

Selain itu, pada 21 Februari lalu, Rusia resmi mengakui dua wilayah pemberontak yang didukung Rusia di Ukraina timur sebagai negara merdeka. Dua wilayah itu adalah Donetsk dan Lugansk.

Baca juga: Tabloid Rusia Sebut Hampir 10.000 Tentara Putin Tewas saat Invansi Ukraina, namun Langsung Dihapus

Sejak invasi pada 24 Februari 2022, pasukan Rusia menguasai sebagian besar wilayah di sisi selatan Ukraina di utara Krimea, wilayah di sekitar Donetsk dan Lugansk, dan wilayah di timur serta barat Kiev.

Rusia juga menguasai setidaknya 170.000 km persegi wilayah lain dari Ukraina, setara luas wilayah Tunisia atau negara bagian North Dakota di Amerika Serikat.

>
Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini