Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah berkembangnya konflik di Ukraina, beberapa scammer telah mencoba menjalankan donasi palsu untuk mengumpulkan dana dengan memasang iklan palsu bertuliskan “Bantu Ukraina”.
Kepala penelitian kerentanan produk di Check Point Software, Oded Vanunu mengungkapkan, tahun lalu timnya menemukan iklan untuk layanan virus corona palsu, dan saat ini penipuan donasi telah muncul di Darknet saat konflik Rusia-Ukraina meningkat.
Melihat situasi saat ini dan tingginya peluang untuk mendapat keuntungan, membuat scammers menargetkan orang-orang yang ingin membantu warga Ukraina yang sedang berusaha bertahan di tengah serangan Rusia.
Baca juga: Konflik di Ukraina Pengaruhi Harga Makanan hingga Bahan Bakar di India
Seringkali orang-orang juga sulit membedakan antara situs sah dan situs palsu.
Pakar keamanan dari perusahaan penyedia keamanan berbasis cloud, Lookout mengidentifikasi penipuan terkait donasi untuk Ukraina :
Scam 1: Contoh phishing di mana scammer telah membuat salinan palsu dari situs resmi pemerintah Ukraina. Penipu menambahkan tombol “Donasi Dana” dengan opsi pembayaran Bitcoin, Ethereum, dan Dolar AS.
Scam 2: Situs web palsu yang dibuat untuk “Ukraine Appeal” yang menargetkan orang-orang untuk mencoba dan menipu mereka agar percaya bahwa itu adalah situs donasi yang sah.
Tips dasar untuk mengidentifikasi penipuan berkedok donasi Ukraina
Manajer senior solusi keamanan di Lookout, Hank Schless memberikan beberapa tips dasar untuk diikuti, agar memerangi penipuan yang mengatasnamakan donasi untuk Ukraina:
1. Periksa sumbernya dan perhatikan kesalahan ejaan
Saat memilih organisasi atau situs yang melayani penerimaan donasi, periksa kembali seperti nama organisasi, nomor telepon, atau alamat email, serta bahasa di dalam situs web untuk menemukan ketidakcocokan.
Baca juga: Invasi Rusia Dinilai Salah Besar, NATO: Putin Meremehkan Kekuatan Rakyat Ukraina
2. Ingatlah tidak semua yang terlihat di dunia maya itu asli
Muncul dan berkembangnya teknologi deepfake, situs web palsu, profil media sosial palsu dan pesan penipuan semuanya dapat menyebabkan serangan phishing, dan jenis penipuan ini semakin sulit dikenali dengan mata telanjang. Selalu berhati-hati jika memang tidak dapat memastikan validitas suatu situs donasi.
3. Hanya gunakan outlet donasi yang dapat dipercayai
Jika outlet donasi populer yang biasa digunakan tidak tersedia, jangan gunakan donasi melalui situs alternatif mana pun. Lakukan riset dan hindari memasukkan informasi, seperti nomor kartu kredit, ke situs web yang belum pernah digunakan sebelumnya atau pada seseorang yang belum dikenal.
Baca juga: NATO akan Tingkatkan Bantuan ke Ukraina untuk Perkuat Pertahanan dari Serangan Rusia
4. Instal perangkat lunak keamanan di perangkat yang digunakan untuk berdonasi
Perlindungan keamanan, akan secara otomatis memantau dan mengidentifikasi URL scam di email, pesan teks, dan di web serta memblokir dari ancaman yang dapat membahayakan.
Konflik di Ukraina memang dijadikan wadah beberapa scammers untuk menargetkan orang-orang yang berusaha membantu orang lain. Oleh karena itu, selalu tingkatkan kewaspadaan sebelum melakukan donasi agar terhindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.