TRIBUNNEWS.COM - Dua pria bersenjata melepaskan tembakan dan melukai empat orang di Israel tengah, Minggu (27/3/2022)
Aparat kepolisian dan petugas medis menuturkan pelaku akhirnya dinetralisir oleh polisi.
Dikutip Al Jazeera, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas penembakan, di kota Hadera, sekitar 50 kilometer dari utara Tel Aviv.
Petugas polisi menyebut pelaku sebagai "teroris".
"Untungnya, petugas kami berhasil menetralisir para penyerang dan mencegah serangan teroris yang lebih besar," kata juru bicara polisi nasional Eli Levy di televisi Kan Israel.
Baca juga: Di Tengah Konflik dengan Iran, Diplomat AS dan Saudi Bertemu di Israel
Baca juga: Serangan IS di Israel: Dua Orang Tewas dan Empat Lainnya Terluka
Layanan ambulans Magen David Adom mengatakan dua orang tewas oleh para penyerang, dengan empat orang lainnya dibawa ke rumah sakit dan dua lagi dirawat di lokasi.
Pria berjanggut
Rekaman kamera keamanan dari serangan yang beredar di media Israel menunjukkan dua pria berjanggut muncul untuk melepaskan tembakan di kota Hadera sebelum mereka ditembak.
Serangan itu terjadi ketika Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Maroko mengadakan pertemuan puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan, dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry.
Baca juga: Pemimpin Mesir, UEA, dan Israel Lakukan Pertemuan Trilateral Bahas Dampak Invasi Rusia di Ukraina
Tiga negara tersebut merupakan pihak yang terlibat dalam normalisasi hubungan dengan Israel pada 2020.
Pada Selasa lalu (22/3/2022), seorang warga Palestina Israel ditembak mati setelah dilaporkan melakukan serangan penusukan di kota Israel selatan Beer al-Sabe (Be'er Sheva) yang menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai dua lainnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)