Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan bahwa Italia siap menjadi penjamin keamanan bagi Ukraina.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam tayangan video.
"Italia telah setuju untuk menjadi salah satu penjamin keamanan Ukraina dalam sistem jaminan baru yang relevan yang sedang kami jabarkan," kata Zelenskyy.
Dikutip dari laman Ukrinform, Selasa (29/3/2022), ia mencatat bahwa dirinya telah berbicara dengan Perdana Menteri (PM) Italia Mario Draghi pada Senin kemarin.
Sebelumnya, Italia telah membekukan aset senilai lebih dari 800 juta euro milik oligarki Rusia.
Klaim Ukraina
Ukraina mengklaim 5.000 orang termasuk di antaranya 210 anak-anak tewas selama pengepungan yang dilakukan pasukan Rusia di kota Mariupol.
Angka tersebut seperti yang tercatat dalam data yang diberikan Wali Kota Mariupol Vadym Boychenko kepada media.
"27 hari dimulainya pengepungan (Mariupol), tepatnya hingga 27 Maret kemarin, hampir 5.000 orang tewas di kota ini, termasuk sekitar 210 anak-anak," kata laporan itu.
Baca juga: Ukraina: Aktivitas Pasukan Rusia di Chernobyl Bisa Picu Radiasi Nuklir
Dikutip dari laman Ukrinform, Senin (28/3/2022), selama periode ini, penembakan dan pengeboman yang dilakukan pasukan Rusia telah merusak 2.340 blok apartemen.
Angka tersebut merupakan 90 persen dari total kerusakan, di mana 1.560 atau sekitar 60 persen terkena secara langsung dan 1.040 atau 40 persen mengalami kehancuran.
Sementara itu, di sektor swasta sebanyak 61.200 atau sekitar 90 persen rumah rusak, di mana 40.800 atau 60 persen terkena langsung dan 27.200 atau 40 persen hancur.
Baca juga: Jerman akan Tuntut Siapa pun yang Gunakan Simbol Z Pasukan Rusia dalam Perang Ukraina
Pasukan Rusia disebut telah menimbulkan kehancuran pula pada 3 rumah sakit dan kerusakan pada 7 fasilitas kesehatan lainnya.