News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Koalisi Pimpinan Saudi Hentikan Operasi Militer di Yaman, PBB Desak Gencatan Senjata Selama Ramadhan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap dan api mengepul dari fasilitas minyak Saudi Aramco di kota pesisir Laut Merah Arab Saudi, Jeddah, pada 25 Maret 2022, menyusul laporan serangan pemberontak Yaman. - Pemberontak Yaman mengatakan mereka menyerang fasilitas minyak Saudi Aramco di Jeddah sebagai bagian dari gelombang serangan pesawat tak berawak dan rudal hari ini ketika awan asap besar terlihat di dekat tempat Formula Satu di kota itu. (Photo by AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Pada Selasa malam (29/3/2022), koalisi pimpinan Saudi yang memerangi Houthi di Yaman mengatakan, telah menghentikan operasi militer mulai Rabu (30/3/2022).

Pihak terkait menyatakan hal ini menyusul seruan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk gencatan senjata selama bulan suci Ramadhan.

Dilansir CNN, gencatan senjata adalah langkah paling signifikan dalam upaya perdamaian ketika masyarakat internasional berjuang untuk mengakhiri konflik tujuh tahun yang telah menewaskan puluhan ribu dan menyebabkan jutaan orang di ambang kelaparan.

"Komando pasukan gabungan koalisi mengumumkan penghentian operasi militer di Yaman mulai Rabu pukul 06.00 waktu setempat," lapor kantor berita Saudi SPA, mengutip pernyataan dari juru bicara koalisi Brigadir Jenderal Turki al-Malki.

Baca juga: UPDATE Grand Prix F1 Arab Saudi Berlanjut Sesuai Rencana, Houthi Sempat Serang Fasilitas Minyak

Baca juga: Berita Foto : Kilang Minyak Arab Saudi Terbakar Setelah Dirudal Houthi

Asap dan api mengepul dari fasilitas minyak Saudi Aramco di kota pesisir Laut Merah Arab Saudi, Jeddah, pada 25 Maret 2022, menyusul laporan serangan pemberontak Yaman. - Pemberontak Yaman mengatakan mereka menyerang fasilitas minyak Saudi Aramco di Jeddah sebagai bagian dari gelombang serangan pesawat tak berawak dan rudal hari ini ketika awan asap besar terlihat di dekat tempat Formula Satu di kota itu. (Photo by AFP) (AFP/-)

Pemimpin Houthi Mohammed al-Bukaiti  buka suara lewat unggahan Twitter.

"Ini berarti operasi militer kami untuk mematahkan pengepungan akan terus berlanjut," tambahnya.

Keputusan itu diambil di tengah upaya internasional untuk mengakhiri krisis Yaman dan mencapai solusi politik yang komprehensif, kata SPA.

Proposal PBB menyerukan gencatan senjata sementara selama Ramadhan dengan imbalan mengizinkan kapal bahan bakar berlabuh di pelabuhan Hodeidah yang dikuasai Houthi dan sejumlah kecil penerbangan komersial beroperasi dari bandara Sanaa, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan.

Ramadhan dimulai akhir pekan ini.

Baca juga: Kiswah Kakbah Dibersihkan Jelang Ramadan 1443

Pada 27 Maret, empat kapal bahan bakar menunggu di lepas pelabuhan Hodeidah, termasuk sebuah kapal tanker yang terjebak di daerah penahanan koalisi selama hampir tiga bulan, data PBB menunjukkan.

Bandara Sanaa telah ditutup sejak 2015, ketika koalisi melakukan intervensi setelah Houthi menggulingkan pemerintah Abd-Rabbu Mansour Hadi pada 2014.

Koalisi mengendalikan laut dan ruang udara Yaman.

Rencana yang disusun oleh utusan khusus PBB untuk Yaman Hans Grundberg juga didukung oleh Amerika Serikat dan kekuatan Barat lainnya, kata kedua sumber tersebut.

Juru bicara Grundberg Ismini Palla menolak mengomentari rincian proposal tersebut, mengatakan bahwa gencatan senjata itu bertujuan untuk memberikan istirahat yang sangat dibutuhkan Yaman dari kekerasan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini