News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Gaji Tentara Bayaran Suriah di Ukraina, Rusia Tawarkan hingga Rp100 Juta, Tergantung Posisi

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pejuang dengan koalisi pemberontak Suriah Front Nasional untuk Pembebasan mengambil posisi di tempat penampungan pasir di garis depan menghadapi pasukan rezim, di pegunungan pesisir Latakia Governorate Suriah, pada 17 Desember 2021. (Photo by OMAR HAJ KADOUR / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Untuk memperkuat pasukannya di Ukraina, Rusia menawarkan gaji fantastis bagi tentara bayaran Suriah yang membantu.

Seorang mantan tentara rezim Suriah, membeberkan jumlah imbalan yang ditawarkan tergantung di posisi mana mereka ingin ditempatkan.

"Ada dua kontrak yang ditawarkan. Pertama, berperang di garis terdepan dengan bayaran 7.000 Dolar AS (Rp100.436.350)."

"Kedua, di garis belakang dengan gaji 3.500 Dolar AS (Rp50.218.175)," katanya tanpa menyebutkan nama, saat wawancara bersama BBC, dikutip Tribunnews.com, Kamis (31/3/2022).

Sikap Rusia menggelontorkan banyak biaya demi tentara bayaran, dinilainya lantaran Moskow tak ingin kehilangan pasukan.

Seorang pejuang dengan koalisi pemberontak Suriah Front Nasional untuk Pembebasan mengambil posisi di tempat penampungan pasir di garis depan menghadapi pasukan rezim, di pegunungan pesisir Latakia Governorate Suriah, pada 17 Desember 2021. (Photo by OMAR HAJ KADOUR / AFP) (AFP/OMAR HAJ KADOUR)

Baca juga: Putin Sarankan Pasukan Ukraina Menyerah Jika Ingin Penembakan di Mariupol Dihentikan

Baca juga: Rusia Mulai Gunakan Bandara Brest di Belarus untuk Serang Ukraina

Karena itu, mereka lebih memilih mencari orang yang bersedia dibayar.

"Rusia tidak ingin kehilangan pasukan militernya, jika mereka bisa menemukan orang yang bersedia dibayar," ujarnya.

Meski berisiko kehilangan nyawa, banyak pemuda Suriah yang mendaftar untuk menjadi tentara bayaran Rusia.

Sumber BBC itu mengklaim setidaknya ada 200 orang yang diketahuinya, telah mendaftarkan diri untuk mendukung invasi Moskow di Ukraina.

Kebanyakan, ujarnya, mendaftar untuk memastikan keluarga mereka bisa cukup makan.

"Aku mengetahui setidaknya 200 orang telah mendaftarkan diri untuk pergi."

"(Sebanyak) 80 persen diantaranya mendaftar hanya untuk memastikan keluarga mereka bisa makan," terangnya.

Warga Suriah meninggalkan rumah mereka di lingkungan Ghwayran di kota utara Hasakeh pada 22 Januari 2022, pada hari ketiga pertempuran antara kelompok Negara Islam (ISIS) dan pasukan Kurdi di Suriah setelah ISIS menyerang sebuah penjara yang menampung para jihadis di daerah tersebut. - Serangan itu telah merenggut lebih dari 70 nyawa, kata sebuah monitor, dan merupakan salah satu yang paling signifikan dari ISIS sejak "kekhalifahan" mereka dinyatakan kalah di Suriah hampir tiga tahun lalu. (Photo by AFP) (AFP/-)

Ekonomi Suriah yang sudah terpuruk karena perang saudara, kini menghadapi melonjaknya harga bahan pangan pokok, seperti gandum, akibat dampak perang Rusia dan Ukraina.

"Perang di Ukraina membuat harga semakin mahal, minyak, minuman, makanan. Semuanya," kata sumber BBC tersebut.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini