Saat ini, setidaknya Rusia membuka pendaftaran tentara bayaran di 14 wilayah Suriah, termasuk Damaskus, Aleppo, Hama, dan Raqqa.
Baca juga: Inggris Sebut Pasukan Rusia Tolak Laksanakan Perintah dan Sabotase Peralatan Sendiri
Baca juga: AS: Putin Disesatkan Militer Rusia soal Invasi di Ukraina, Takut Ungkap Buruknya Perang
BBC berhasil menghubungi seseorang yang mengklaim pernah direkrut Rusia saat perang di Libya.
Menurutnya, tak ada pihak yang memaksa mereka pergi jika ingin mengubah keputusan, meski sudah mendaftar.
"Rekrutmen untuk berperang di Ukraina sama seperti kami dulu direkrut untuk ke Libya, ada perwakilan dari masing-masing daerah."
"Kamu bisa mengubah keputusanmu meski sudah mendaftar, tidak ada yang memaksamu untuk pergi," ungkapnya.
Putin Klaim 16.000 Tentara Bayaran Suriah akan Bergabung
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim akan melibatkan hingga 16.000 sukarelawan dari Timur Tengah yang dikerahkan bersama pemberontak yang didukung Rusia, untuk bertempur di Ukraina.
Dilansir Independent, ribuan pasukan itu rencananya akan dikerahkan ke wilayah Donbas, yang memisahkan diri di Ukraina timur.
Kendati demikian, Putin pernah membantah pemerintahnya akan membayar pasukan dari Suriah.
“Jika Anda melihat bahwa ada orang-orang yang ingin atas kemauan mereka sendiri, bukan karena uang, untuk datang membantu orang-orang yang tinggal di Donbas, maka kita perlu memberi mereka apa yang mereka inginkan dan membantu mereka sampai ke zona konflik,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Militer Suriah sendiri sudah mulai merekrut pasukan dari barisannya sendiri untuk berperang bersama tentara Rusia di Ukraina, dengan penawaranimbalan sebesar 3.000 Dolar AS - 50 kali lipat gaji bulanan tentara Suriah.
Baca juga: Setelah Janji Kurangi Serangan, Rusia Disebut Kembali Bombardir Pinggiran Kyiv
Baca juga: Klaim 17.000 Tentara Rusia Tewas dan 600 Tank Hancur, Dubes Ukraina: Pukulan Besar bagi Moskow
Pemberitahuan pendaftaran telah diposting di situs web terkait rezim dalam beberapa hari terakhir, termasuk profil yang terkait dengan Divisi ke-4, salah satu unit inti Bashar al-Assad.
Salah satu iklan tersebut menyatakan bahwa pasukan yang mendaftar akan bertempur di Ukraina.
AS: Putin Disesatkan Militernya Sendiri