Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Vadym Denysenko mengatakan bahwa pasukan Rusia mulai menggunakan Bandara Brest di Belarus untuk melancarkan serangan ke Ukraina.
Pernyataan ini ia sampaikan melalui saluran TV Ukraina.
"Serangan dari Belarus sebenarnya sedang berlangsung. Selain itu, Rusia sudah mulai menggunakan Bandara Brest untuk menyerang wilayah kami," kata Denysenko.
Dikutip dari laman Ukrinform, Kamis (31/3/2022), Denysenko mencatat bahwa situasinya tidak memungkinkan, sehingga Presiden Belarus Aleksandr Lukashenko tidak siap untuk mengerahkan pasukan daratnya di Ukraina.
Namun, tekanan Federasi Rusia padanya tampaknya sangat serius.
Sehingga, masih tidak mungkin untuk mengesampingkan kemungkinan penyerangan melalui bandara tersebut.
Baca juga: Putin Sarankan Pasukan Ukraina Menyerah Jika Ingin Penembakan di Mariupol Dihentikan
Sebelumnya, Presiden Volodymyr Zelenskyy telah meminta Norwegia untuk membantu Ukraina dengan senjata anti-kapal dan sistem pertahanan udara demi melindungi kebebasan dan keamanan Ukraina serta seluruh Eropa.
Pernyataan tersebut disampaikan selama pidatonya di Norwegian Storting.
"Kebebasan harus dipersenjatai tidak lebih buruk dari tirani. Saya akan sangat spesifik di dinding ini, di dinding anda. Percayalah, kami kehilangan orang-orang tertentu, kota-kota tertentu sedang dihancurkan. Jadi saya ingin memperjelas apa yang kamo butuhkan. Secara khusus, senjata anti-kapal, rudal Harpoon, serta sistem pertahanan udara NASAMS. Selain itu, kami membutuhkan senjata untuk menghancurkan kendaraan lapis baja dan sistem artileri," kata Zelenskyy.
Baca juga: Zelenskyy Minta Norwegia Bantu Kirim Senjata untuk Ukraina
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Norwegia atas dukungan nyata yang telah mereka berikan kepada Ukraina, termasuk pengiriman senjata.
"Sedangkan Rusia mengirimkan pasukan baru ke tanah Ukraina hanya untuk terus menghancurkan rakyat Ukraina," jelas Zelenskyy.
Menurutnya, kolom kendaraan lapis baja Rusia tidak berkurang.
Meskipun ia mengklaim para pembela Ukraina telah menghancurkan lebih banyak tank Rusia dan kendaraan tempur lain dibandingkan yang telah hilang dari Rusia dalam perang apapun selama 50 tahun terakhir.
"Semua senjata yang dapat anda bantu untuk kami akan digunakan hanya untuk melindungi kebebasan kami, kebebasan anda. Hanya untuk melindungi kebebasan dan keamanan yang anda nikmati dengan orang Eropa lainnya," kata Zelenskyy.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Bikin Ketahanan Pangan Rentan Menjelang Ramadan
Ia kemudian menekankan bahwa rudal dan bom udara Rusia telah menghantam kota-kota di Ukraina dan infrastruktur sipil tiap siang dan malam.
"Tidak ada target terlarang bagi pasukan Rusia, mereka menyerang segalanya. Mereka menyerang rumah sakit dan bandara, gudang makanan hingga daerah pemukiman," ujar Zelenskyy.
Diketahui pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, ia menyebutnya sebagai operasi militer khusus.
Setelah dimulainya invasi, pasukan Rusia telah menembaki dan menghancurkan infrastruktur utama.
Selain itu, secara besar-besaran juga menyerang daerah pemukiman di kota-kota dan desa-desa Ukraina menggunakan artileri, roket, dan rudal balistik.
Darurat militer pun diberlakukan di Ukraina, bahkan mobilisasi umum turut diumumkan.