Salah satu media Spanyol yang turut memublikasikan laporan itu adalah El Confidencial.
El Confidencial merinci bagaimana Abramovich diterbangkan ke rumah sakit umum utama Ankara untuk dirawat setelah ledakan.
"Baik surat kabar digital Haberturk maupun stasiun TV CCNTurk bersikeras gejala kulit terbakar dan mata merah disebabkan oleh tabung gas meledak di sampingnya saat dia meninggalkan pertemuan, meskipun mereka tidak mengungkapkan sumbernya."
"Pemimpin itu segera dibawa dengan pesawat ke Ankara. Kehadirannya tidak diumumkan dan daftar kunjungannya dirahasiakan."
"Haberturk mengatakan tidak diketahui secara pasti apakah ledakan tabung gas itu tidak disengaja atau disebabkan dengan maksud untuk menyabotase negosiasi," tulis El Confidencial seperti dikutip BolaSport.com.
Bertanya ke Dokter, 'Apa Saya Sekarat?'
Baca juga: Kena Racun Chloropicrin yang Sebabkan Kebutaan, Abramovich Bertanya ke Dokter: Apa Saya Sekarat?
Sebelumnya, pemberitaan dari Mirror menyebut Roman Abramovich diketahui hanya memakan sebuah coklat dan meminum air mineral saja sebelum acara berlangsung.
Ia bersama dengan dua perwakilan Ukraina lainnya lansung jatuh sakit setelah memakan coklat dan air mineral itu.
Mereka merasakan rasa terbakar pada mata hingga kulit mereka.
Juru bicara Roman Abramovich pun langsung mengonfirmasi bahwa bos mereka tersebut mengalami keracunan.
Baca juga: Pilar Persebaya Pindah ke Eropa, Enam Fakta Seputar Bruno Moreira, Idola Bonek yang Sempat Diragukan
Kondisi Roman Abramovich pun langsung ditangani oleh dokter ahli.
Setelah mengetahui bahwa dirinya keracunan, Abramovich menanyakan satu hal kepada dokter yang menanganinya.
Roman Abramovich bertanya apakah kondisinya saat ini sedang sekarat atau tidak.
"Apakah saya sedang sekarat," tanya Abramovich, sebagaimana yang dilansir SuperBall.id melalui Mirror.
Baca juga: Dahsyatnya Efek Cristiano Ronaldo Saat Portugal Ukir Rekor Lolos ke Piala Dunia 2022
Baca juga: Berita Milan, Dikaitkan Jordan Veretout yang Gerah di Roma, Rossoneri Segel Tiga Pemain