News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Presiden Ukraina Ingatkan Eropa Tidak Boleh Diam Saja Melihat Apa yang Terjadi di Mariupol

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara saat menggelar jumpa pers di Kota Kyiv (Kiev), Ukraina, Kamis (3/3/2022) waktu setempat. Volodymyr Zelensky meminta pihak Barat untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina. Ia mengatakan, jika tidak, Rusia akan maju ke seluruh Eropa. Jika Anda tidak memiliki kekuatan untuk menutup langit, maka beri saya pesawat! ujar Zelensky dalam jumpa pers. Jika kami tidak ada lagi maka, amit-amit, Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi berikutnya, katanya. Percayalah pada saya, tambahnya. AFP/SERGEI SUPINSKY

TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam videonya bahwa Eropa 'tidak boleh tinggal diam' dalam menanggapi apa yang terjadi di Mariupol.

Menurutnya, seluruh dunia harus bereaksi terhadap bencana kemanusiaan ini.

"Situasinya tetap sangat sulit di timur negara kami. Rusia menarik pasukan ke arah Donbass dan ke arah Kharkiv, mereka sedang mempersiapkan serangan baru yang kuat. Kami sedang mempersiapkan pertahanan yang lebih proaktif. Kami menggunakan semua peluang, baik internal maupun eksternal, itu pasti," kata Zelenskyy.

Dikutip dari laman Ukrinform, Sabtu (2/4/2022), ia pun menekankan bahwa semua orang, termasuk warganya ingin mendapatkan kedamaian.

"Saya tekankan sekali lagi, pertempuran sulit masih terbentang di depan. Masih tidak mungkin untuk menganggap bahwa kami telah lulus semua tes, kami semua ingin menang, tapi semua orang akan melihatnya ketika ini terjadi. Semua orang akan merasakan bahwa perdamaian akan datang," jelas Zelensky.

Zelenskyy kemudian menyampaikan bahwa ia telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron Jumat kemarin, tentang situasi kemanusiaan di kota-kota Ukraina yang berada di bawah serangan Rusia.

"Situasi di Mariupol dibahas secara terpisah. Untuk ini, saya berharap, mungkin masih ada solusi. Eropa tidak memiliki hak untuk menanggapi dengan diam apa yang terjadi di Mariupol. Seluruh dunia harus bereaksi terhadap bencana kemanusiaan ini," tegas Zelenskyy.

Perlu diketahui, saat ini, koridor kemanusiaan dibuka di 3 wilayah yakni Donetsk, Lugansk, dan Zaporizhia.

Sebanyak 6.266 orang berhasil diselamatkan, khususnya 3.071 orang dari Mariupol.

Baca juga: Pertempuran Terjadi di Utara dan Timur Ibu Kota Ukraina, Evakuasi Warga Sipil dari Mariupol Ditunda

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi nasional negara itu pada 24 Februari lalu bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para Kepala Republik Donbass, ia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus ke Ukraina.

Operasi ini dilakukan untuk melindungi orang-orang 'yang telah mengalami pelecehan dan genosida oleh rezim Ukraina selama 8 tahun'.

Kendati demikian, pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Ia juga menekankan operasi tersebut ditujukan untuk 'denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina'.

Sementara itu, negara Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia karena melakukan invasi ke Ukraina.

Penerapan sanksi ditujukan terhadap badan hukum maupun individu swasta Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini