News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kesaksian Remaja 14 Tahun di Bucha: Saya Melihat Tentara Rusia Menembak Mati Ayah

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayat tergeletak di sebuah jalan di Bucha, barat laut Kyiv, pada 2 April 2022, saat Ukraina mengatakan pasukan Rusia membuat mundur cepat dari daerah utara sekitar Kyiv dan kota Chernigiv. - Mayat sedikitnya 20 pria berpakaian sipil ditemukan tergeletak di satu jalan Sabtu setelah pasukan Ukraina merebut kembali kota Bucha dekat Kyiv dari pasukan Rusia, kata wartawan AFP. Pasukan Rusia menarik diri dari beberapa kota dekat Kyiv dalam beberapa hari terakhir setelah upaya Moskow untuk mengepung ibukota gagal, dengan Ukraina menyatakan bahwa Bucha telah dibebaskan. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP)

TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA -  Pada 17 Maret 2022 sekitar pukul 11:00 waktu setempat, Yuriy Nechyporenko dan ayahnya, Ruslan, sedang bersepeda ke gedung pemerintah Kota Bucha, yang menjadi tempat pembagian bantuan.

Listrik, gas, air telah diputus dan kebutuhan pokok semakin menipis di kota tersebut.

Bucha adalah salah satu kota pertama yang diduduki pasukan Rusia ketika mereka bergerak ke ibu kota Ukraina, Kyiv.

Yuriy dan ayahnya berharap bisa mengambil bantuan obat dan makanan.

Dia mengatakan seorang tentara Rusia lalu menghentikan mereka di Jalan Tarasivska.

Baca juga: Ini Alasan Rusia Sebut Mayat-mayat yang Tergeletak di Jalanan Kota Bucha Ukraina adalah Rekayasa

Yuriy dan ayahnya, Ruslan, tengah mengambil bantuan makanan dan obat ketika tentara Rusia menghentikan mereka. 

Mereka pun mengangkat kedua tangan, tanda tidak akan melawan.

Berbicara kepada BBC melalui telepon bersama ibunya, Alla, remaja 14 tahun itu menceritakan apa yang terjadi selanjutnya.

"Kami memberi tahu mereka bahwa kami tidak membawa senjata apapun dan kami tidak berbahaya," katanya.

"Kemudian ayah menoleh ke arah saya, dan saat itulah dia ditembak. Dia ditembak dua kali di dada, tepat di jantungnya. Lalu dia jatuh,' kata dia.

Pada saat itu, kata dia, tentara tersebut menembaknya di tangan kiri dan dia pun terjatuh.

Ketika tersungkur, dia ditembak lagi, kali ini di lengan.

"Posisi saya tengkurap, saya tidak bisa melihat apa yang terjadi di sekitar saya," kata Yuriy. Tentara itu kemudian menembak lagi dan membidik kepalanya.

"[Tapi] peluru menembus penutup kepala saya."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini