TRIBUNNEWS.COM - Jelang peringatan Hari Matahari Korea Utara minggu depan, AS khawatir Pyongyang akan melakukan tindakan provokatif, seperti kemungkinan uji coba nuklir, ABC News melaporkan.
"Kami, dalam kerja sama dan koordinasi dengan sekutu dan mitra kami, siap untuk menghadapi apa pun yang mungkin mereka (Korea Utara) lakukan," kata Utusan Khusus AS untuk Korea Utara Sung Kim.
"Dan saya ingin menekankan bahwa kami jelas berharap mereka akan menahan diri dari provokasi lebih lanjut."
Ia menambahkan, "Saya tidak ingin berspekulasi terlalu banyak, tetapi saya pikir itu bisa menjadi peluncuran rudal lain, itu bisa menjadi uji coba nuklir."
“Mudah-mudahan, peringatan itu bisa berlalu tanpa ada eskalasi lebih lanjut.”
Baca juga: Imbas Peluncuran Rudal Balistik, 5 Perusahaan Korea Utara Hadapi Sanksi Baru dari AS
Baca juga: Korea Utara Mengutuk Pernyataan Korea Selatan tentang Kemampuan Militer Pyongyang
Korea Utara akan merayakan kelahiran pendiri negara itu, Kim Il Sung, pada 15 April 2022.
Kim Il Sung adalah kakek dari diktator Kim Jong Un saat ini.
Negara yang terisolasi itu belum melakukan uji coba nuklir sejak September 2017.
Ketika perang Rusia di Ukraina memperburuk ketegangan antara Kremlin dan Barat, Sung Kim mengatakan diplomat Rusia dan China di PBB telah menghalangi setiap upaya AS untuk mengutuk serentetan peluncuran rudal Korea Utara baru-baru ini, termasuk jenis rudal jarak jauh yang pernah dikutuk Rusia dan China pada tahun 2017.
"Sayangnya, saya tidak dapat melaporkan bahwa kami telah melakukan diskusi yang produktif dengan China atau Rusia tentang resolusi Dewan Keamanan PBB yang baru," kata Sung Kim kepada wartawan saat konferensi pers, Rabu (6/4/2022).
China dan Rusia telah memblokir pernyataan publik dari Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk 13 peluncuran Korea Utara baru-baru ini, menurut Kim, meskipun mereka sendiri melanggar beberapa resolusi PBB.
Namun, AS dan sekutunya sedang mengejar resolusi baru untuk mengutuk peluncuran Korea Utara.
"Dewan Keamanan perlu menanggapi pelanggaran terang-terangan terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan ini," kata Sung Kim.
"Ini tentang kredibilitas PBB."