Gambar mengerikan mayat tergeletak di jalan di kota-kota seperti Bucha telah menimbulkan kecaman di seluruh dunia.
Setelah pidatonya melalui tautan video ke Dewan Keamanan, Zelensky menunjukkan video grafis gambar orang Ukraina yang tewas, beberapa terbakar.
"Militer Rusia mencari dan dengan sengaja membunuh siapa saja yang mengabdi pada negara kami," katanya, dikutip dari BBC.
"Mereka membunuh seluruh keluarga, orang dewasa dan anak-anak, dan mereka mencoba membakar mayat-mayat itu."
Di sisi lain Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzia mengatakan tidak ada bukti pasukan Rusia telah melakukan kekejaman.
Baca juga: Sosok Putri Presiden Rusia Vladimir Putin yang Menghadapi Sanksi AS
Baca juga: Menkeu AS Sebut Biden Ingin Rusia Keluar dari G20: Agresi Rusia Bawa Dampak Ekonomi Sangat Besar
"Kami sekali lagi mendengar banyak kebohongan tentang tentara dan militer Rusia," katanya.
Zelensky mengatakan PBB harus bertindak atas serangan tersebut.
"Apakah Anda siap untuk menutup PBB? Dan apakah waktu hukum internasional telah berlalu? Jika jawaban Anda tidak, maka Anda harus segera bertindak," katanya.
"Kita berurusan dengan negara yang mengubah hak vetonya di Dewan Keamanan PBB menjadi hak untuk menyebabkan kematian," katanya.
Dia menyerukan pembentukan pengadilan internasional khusus untuk menangani kejahatan, dan agar Rusia dikeluarkan dari Dewan Keamanan PBB.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan dia tidak akan pernah lupa melihat gambar warga sipil yang tewas di Bucha.
Dia memperingatkan Dewan Keamanan bahwa invasi Rusia adalah salah satu tantangan terbesar bagi tatanan internasional karena sifat, intensitas, dan konsekuensinya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)