News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Gadis Muda Ukraina Pangkas Rambutnya Agar Tak Jadi Sasaran Pelecehan Pasukan Rusia

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pengungsi Ukraina dengan seekor anjing menunggu di pusat distribusi pengungsi Ukraina di Korczowa, Polandia, pada 5 Maret 2022. - Hampir 1,37 juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina dalam seminggu sejak invasi, dengan lebih dari setengahnya pergi ke Polandia, menurut PBB agen pengungsi. (Photo by JANEK SKARZYNSKI / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat lokal Ukraina mengatakan bahwa gadis-gadis muda memangkas rambutnya agar tidak menarik perhatian, dan menghindari pemerkosaan oleh pasukan Rusia.

Wakil wali kota Ivankiv, pinggiran Ibu Kota Kyiv, Maryna Beschastna menangis saat menceritakan hal itu di sebuah tayangan ITV News, seperti dilaporkan New York Post

Ia menyebut, para gadis muda di kotanya mengalami trauma dalam 35 hari pendudukan pasukan Rusia.

Baca juga: Rusia Akhirnya Akui Kehilangan Banyak Tentara di Ukraina, tapi Masih Sangkal Kekerasan di Bucha

Baca juga: Berita Foto : Pasukan Rusia Meninggalkan Kehancuran di Kota Borodianka

Maryna Beschastna, wakil walikota Ivankiv, mengatakan kepada ITV bahwa para gadis memotong pendek rambut mereka untuk menghindari pemerkosaan oleh tentara Rusia. (ITV News via New York Post)

"Dua saudara perempuan diperkosa – gadis berusia 15 dan 16 tahun. Anak-anak," katanya kepada penyiar Inggris sambil menyeka air mata.

"Wanita ditarik dengan rambut mereka keluar dari ruang bawah tanah mereka sehingga tentara bisa melecehkan mereka," tambahnya.

"Gadis-gadis mulai memotong pendek rambut mereka agar kurang menarik, jadi tidak ada yang melihat mereka lagi," cerita Beschastna.

Menurutnya, pemerkosaan terjadi saat pasukan Rusia menduduki wilayah pinggiran Kyiv.

Masih di tayangan yang sama, seorang ibu menceritakan usahanya menyelamatkan sang putra yang berusia 12 tahun setelah terkena pecahan peluru.

Elena Skoropad mengatakan ia dan suaminya, Sasha, langsung melarikan Artem ke rumah sakit setelah munisi tandan meledak.

"Dalam perjalanan ke sini (rumah sakit) di dalam mobil, Artem berteriak sepanjang jalan, 'Mommy, Sasha, aku mencintaimu,'" kata Skoropad kepada ITV.

"Ini adalah kata-katanya, lalu dia terus mengatakan kakinya sakit, punggungnya sakit."

"Ketika kami membawanya (ke rumah sakit) dia masih hidup, tetapi kemudian cederanya sangat parah," katanya, menceritakan bahwa putranya itu merupakan pemain basket handal.

Pejabat rumah sakit juga menceritakan kondisi mencekam selama sebulan.

Mereka juga mengaku kewalahan dengan banyaknya pasien terluka karena penembakan hingga ledakan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini