News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pemerintah Jepang Menaikkan Kuota Jumlah Imigran Harian Menjadi 10.000 Orang Per Hari

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelajar dan pemagang dari Indonesia yang tiba di Bandara Haneda, Jepang, Sabtu (9/4/2022).

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang telah menaikkan batas masuk imigran harian menjadi 10.000 orang (warga asing dan warga Jepang) di atas langkah-langkah pembatasan terkait virus corona.

Selain itu kemungkinan kedatangan turis dibuka mulai bulan Mei atau Juni mendatang.

"Kami ingin terus meningkatkan jumlah imigran secara bertahap, tetapi karena kasus baru covid-19 di Jepang meningkat lagi, kami akan dengan hati-hati menilai waktu dan skalanya. Namun mulai 10 April jumlah kuota dinaikkan menjadi 10.000 orang per hari," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (9/4/2022).

Pemerintah Jepang telah mengizinkan masuknya orang asing kecuali untuk tujuan pariwisata di atas langkah-langkah perbatasan Corona.

Batas atas jumlah imigran per hari adalah 5.000 orang.

Bagian karantina dan kedatangan di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, Sabtu (9/4/2022).

Namun sejak tanggal 14 Maret menjadi 7.000 orang dan hari ini menjadi 10.000 orang per hari.

"Sedangkan turis kemungkinan Juni 2022 akan dibuka bagi warga asing dengan catatan jumlah infeksi akan terus menurun nantinya. Namun kalau jumlah infeksi meningkat lagi tentu pelarangan turis masih akan terus dilakukan," lanjutnya.

Pemerintah akan terus menaikkan batas atas secara bertahap, meningkatkan lalu lintas mahasiswa asing, pemagang, dan pelancong bisnis, dan akhirnya melanjutkan masuknya wisatawan baru, yang akan mengarah pada pemulihan kegiatan sosial ekonomi.

"Namun, karena jumlah kasus baru virus corona di Jepang meningkat lagi, kami akan menentukan dengan cermat waktu dan skala kenaikan batas atas jumlah imigran sambil memeriksa situasi infeksi di Jepang dan luar negeri," ujarnya.

Baca juga: PM Jepang Resmikan Kapal Induk Pertama di Dunia yang Angkut & Cairkan Hidrogen dari Pelabuhan Kobe

Dengan demikian, pertimbangan masuknya turis asing ke Jepang bukan hanya melihat situasi kondisi dalam negeri Jepang tetapi juga negara lain yang bersangkutan.

"Apabila negara luar itu dengan jumlah infeksi meningkat juga, tentu diharapkan dapat menahan diri dulu untuk memasuki Jepang," ujarnya.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang.

Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini