"Mereka mengatakan tentang pembunuhan di Bucha bahwa itu bukan mereka, tetapi diduga kami, meskipun jelas bagi semua orang bahwa orang terbunuh saat tentara Rusia menguasai kota," ucap Zelensky.
"Militer Rusia telah berbohong pada fakta bahwa bahkan setelah lebih dari enam minggu perang, mereka mengklaim bahwa mereka tidak mengenai objek sipil. Tahukah Anda mengapa demikian? Karena (mereka) pengecut," tuturnya.
Zelensky sambut baik pembicaraan dengan Olaf Scholz
Zelensky menyambut baik pembicaraan dengan Kanselir Jerman, Olaf Scholz, tentang kejahatan perang dan sanksi terhadap Rusia.
"Saya senang bahwa posisi Jerman baru-baru ini berubah mendukung Ukraina," terangnya.
Jerman berada di bawah tekanan untuk melepaskan diri dari energi Rusia dan juga telah dikritik sebelumnya dalam perang karena kegagalannya untuk memasok senjata ke Ukraina, sebuah kebijakan yang sejak itu telah diubah.
Baca juga: Protes Pro-Rusia Pecah di Jerman, Massa Tolak Diskriminasi dan Singgung Perang Ukraina
Baca juga: Zelenskyy Sebut Jerman Kini Dukung Ukraina terkait Sanksi terhadap Rusia
Pasukan Rusia gempur Ukraina timur
Pasukan Rusia menggempur Ukraina timur dengan penembakan berat selama akhir pekan, menewaskan 10 warga sipil, termasuk seorang anak, dan melukai 11 lainnya di sekitar Kharkiv.
Bandara di timur-tengah kota Ukraina Dnipro juga hancur.
Hampir 3 ribu orang dievakuasi
Hampir 3.000 orang dievakuasi pada Minggu (10/4/2022), melalui koridor kemanusiaan, termasuk 213 dari Mariupol, kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk.
Baca juga: AS akan Pasok Senjata yang Dibutuhkan Ukraina untuk Kalahkan Rusia
Paus Fransiskus serukan gencatan senjata
Paus Fransiskus telah menyerukan gencatan senjata Paskah untuk memungkinkan dorongan bagi perdamaian di Ukraina.
Pemimpin umat Katolik itu menyebut perang yang berkobar di Ukraina sebagai "kebodohan" yang mengarah ke "pembantaian keji" dan "kekejaman yang mengerikan" terhadap orang-orang yang tidak berdaya.