News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indonesia Kecam Aksi Kekerasan Israel terhadap Warga Palestina di Masjid Al Aqsa Saat Ramadan

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jemaah Muslim membersihkan puing-puing menyusul bentrokan antara demonstran Palestina dan polisi Israel di kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem, pada 15 April 2022. - Lebih dari 100 orang terluka dalam kekerasan baru, yang terjadi setelah tiga minggu kekerasan mematikan yang menegangkan di Israel dan Tepi Barat yang diduduki, dan karena perayaan Paskah Yahudi dan Paskah Kristen tumpang tindih dengan bulan suci Ramadhan. (Photo by AHMAD GHARABLI / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sedikitnya 152 warga Palestina terluka dan ratusan lainnya ditahan oleh polisi Israel yang memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di waktu subuh di bulan suci Ramadan pada Jumat (15/4/2022).

Indonesia mengecam keras aksi kekerasan bersenjata aparat keamanan Israel terhadap Warga Palestina tersebut.

Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI), lewat pernyataan hari Sabtu (17/4/2022) meminta Israel menghentikan kekerasan terhadap warga Palestina yang memakan korban jiwa hingga luka-luka.

Terlebih lagi tindakan dehumanisasi itu dilakukan di bulan suci Ramadan dan di komplek suci Masjid Al-Aqsa.

"Indonesia mengecam keras aksi kekerasan bersenjata aparat keamanan Israel terhadap Warga Palestina di komplek Masjid Al-Aqsa pada Jumat (15/4/2022), yang memakan korban jiwa dan luka-luka," tulis Kemlu lewat pernyataan di twitter.

"Tindakan kekerasan terhadap warga sipil tersebut tidak dapat dibenarkan dan harus segera dihentikan, apalagi dilakukan di tempat ibadah Masjid Al Aqsa di bulan suci Ramadan," lanjutnya.

Dilaporkan dari Gerbang Damaskus, Najwan al-Samri dari Al Jazeera pada hari Jumat (17/4/2022), mengatakan polisi Israel menyerbu kompleks masjid tanpa alasan dan menyerang jamaah di dekat ruang salat Qibly setelah salat subuh.

Dia menambahkan bahwa eskalasi terjadi ketika kelompok-kelompok Yahudi sayap kanan menyerukan penggerebekan terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa selama liburan Paskah Yahudi.

Analis politik senior Al Jazeera Marwan Bishara menyalahkan pendudukan Israel, "Ketidakpedulian masyarakat internasional terhadap penderitaan Palestina" di tengah krisis Ukraina, dan "kelumpuhan kepemimpinan Palestina” sebagai alasan di balik perkembangan terbaru di Yerusalem.

Menanggapi perkembangan tersebut, kepresidenan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyerbuan kompleks Masjid Al-Aqsa oleh polisi Israel adalah “perkembangan berbahaya” dan “deklarasi perang”.

Baca juga: Serangan Israel di Palestina Kerap Dilakukan saat Ramadan, Berikut Catatan 5 Tahun Terakhir

Ia menambahkan bahwa orang-orang Palestina tidak akan membiarkan pasukan pendudukan Israel dan pemukim Yahudi untuk mengambil alih situs suci, dan meminta masyarakat internasional untuk “mengakhiri agresi Israel”.

Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas yang mengatur Jalur Gaza mengatakan keputusan rakyat Palestina akan mempertahankan dan melindungi Masjid Al-Aqsa dengan segala cara.

Dia menambahkan tidak ada tempat untuk "penyusup" di Yerusalem.

Hamas juga meminta orang-orang Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan Israel untuk bersatu mendukung Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.

Berita Israel menyerbu komplek Masjid Al-Aqsa pada bulan Ramadan bukan kejadian baru.

Tahun lalu selama Ramadan, Israel juga menyerbu kompleks suci ketika jamaah Muslim berkumpul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini